LAMPUNG, CITRAINDONESIA.COM- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan PBNU tanam perdana Jagung serentak di seluruh Indonesia, seluas 73.051 ha. Meliputi Lampung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Barat, NTB dan Jawa Timur.
Ketua Bidang Ekonomi PBNU, Umarsyah mengatakan: ‘Kesulitan modal dan ketika panen raya, harga jatuh. Inilah tujuan PBNU berjalan bareng Kementan menyelesaikan dengan membangun mitra kerja. BNI dan BRI kami ajak memberikan kredit usaha raykat kepada petani dengan bunga rendah’, ujarnya di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9/2018).
Sementara itu, Menteri Amran mengatakan tanam perdana Jagung ini merupakan realisasi dari kerja sama Kementan dengan PBNU di tahun 2018 yang totalnya 100 ribu ha, mendorong peningkatan produksi jagung nasional, sehingga ekspor jagung terus ditingkatkan dan juga berdampak langsung pada perekonomian umat.
‘Hal tersebut sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengentaskan kemiskinan. Kita harus menyanyangi rakyat’, ungkap dia.
Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) I Produksi Tanaman Pangan 2018, produksi jagung 2018 ditargetkan 30,05 juta ton atau naik 7,34% dari 2017. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi jagung dengan kontribusinya terhadap produksi nasional mencapai 8,6 persen.
‘Target ini optimis bisa dicapai karena luas panen jagung tahun ini mencapai 5,73 juta ha. Khusus di Lampung, luas panen jagung mencapai 486.313 ha dengan produktivitasnya 5,3 ton per ha, sehingga total produksi mencapai 2,58 juta ton’, ucap Amran.
Amran menekankan dalam empat tahun terakhir, produksi jagung telah meningkat secara signifikan. Lihat saja data BPS, pada 2014 produksi jagung di Indonesia sebesar 19,0 juta ton. Peningkatan produksi mulai terjadi tahun 2015 menjadi 19,6 juta ton. Pada tahun 2016 produksi jagung masih melanjutkan tren peningkatan dengan capaian produksi 23,6 juta ton. Puncaknya, pada tahun 2017 produksi jagung sudah mencapai 28,94 juta ton. (dewi)