JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita membawa delegasi Indonesia, kunjungan kerja dan misi dagang ke Amerika Serikat (AS), Minggu (22/7/2018). Enggar di Washington DC akan menemui Pemerintah AS dan pelaku usaha membahas peningkatan hubungan dagang serta peluang kerja sama perdagangan lebih erat Indonesia-AS.
‘AS merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia, sehingga kunjungan ini menjadi penting untuk menjaga dan mempererat hubungan dagang kedua negara yang saling menguntungkan. Sebagai dua negara demokrasi besar dengan pasar yang berkembang, kami optimis kunjungan kali ini akan membuahkan hasil nyata dalam mendorong kemitraan ekonomi yang lebih luas’, tegas Mendag Enggar tertulis.
- Harapan Investor Kepada Kepala Bappbeti Baru
- Ancaman Perang Dagang Trump, Mendag ke AS
- Peringatan Keras UE Kepada Trump Soal Perang Dagang
Mendag diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan mitranya yaitu Menteri Perdagangan AS dan Duta Besar United States Trade Representative (USTR) membahas berbagai isu kepentingan Indonesia dan AS, misalnya review Pemerintah AS atas Generalized System of Preference (GSP) bagi Indonesia, kebijakan kenaikan bea masuk produk baja dan aluminium ke AS, serta beberapa isu akses pasar AS di Indonesia.

Selain pertemuan itu, Mendag Enggar bersama pejabat Pemerintah AS diagendakan menghadiri forum bisnis dan one-on-one business matching antara pelaku usaha Indonesia dan AS. Para pelaku usaha tersebut akan menjajaki berbagai peluang kerja sama di Washington DC Selasa mendatang.
Delegasi bisnis dari Indonesia terdiri atas Kadin Indonesia, Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI), Gabungan Importir Nasional Indonesia (GINSI), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Asosiasi Pertekstilan
Indonesia (API), produsen ban mobil, minyak kelapa sawit, boga bahari, baja, aluminium, serta makanan dan minuman (mamin).
‘Indonesia dan AS memiliki peluang besar untuk memperkuat hubungan dagang yang saling menguntungkan dan adil karena kedua negara memiliki produk yang saling melengkapi. Pertemuan dengan mitra kami dari USTR dan Kementerian Perdagangan AS sangat penting untuk memperdalam kemitraan strategis Indonesia dan AS yang telah dicanangkan kedua negara.
Kemitraan tersebut harus dikelola, dijaga dan di tindaklanjuti agar saling menguntungkan’, jelasEnggar.
Mendag mengatakan, para pelaku usaha Indonesia yang memiliki mitra dagang di AS siap meningkatkan transaksi dagang b-to-b dengan para pelaku usaha AS.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan total perdagangan Indonesia dan AS tahun 2017 sebesar USD 25,91 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia mencapai USD 17,79 miliar dan impor Indonesia sebesar USD 8,12 miliar.
Indonesia surplus terhadap AS sebesar USD 9,67 miliar. Ekspor utama Indonesia ke AS antara lain udang, karet alam, alas kaki, ban kendaraan, dan garmen. Sementara impor utama Indonesia dari AS antara lain kedelai, kapas, tepung gandum, tepung maizena, serta pakan ternak. (linda)