JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin melaporkan, ekspor Indonesia pada Mei 2013 mengalami peningkatan sebesar 8,90 persen dibanding April 2013, yaitu dari US$14.760,9 juta menjadi US$16.074,0 juta.
Namun, bila dibandingkan dengan Mei 2012, ekspor mengalami penurunan sebesar 4,49 persen.
Peningkatan ekspor Mei 2013 kata Suryamin, disebabkan oleh meningkatnya ekspor migas sebesar 17,00 persen, yaitu dari US$2.452,0 juta menjadi US$2.868,7 juta, demikian juga ekspor nonmigas naik sebesar 7,28 persen dari US$12.308,9 juta menjadi US$13.205,3 juta.
“Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 37,79 persen menjadi US$1.068,7 juta dan ekspor hasil minyak sebesar 22,99 persen menjadi US$358,2 juta, demikian juga ekspor gas meningkat sebesar 4,10 persen menjadi US$1.441,8 juta,†katanya di Jakarta, Senin (1/7/2013).
Suryamin menambahkan, volume ekspor migas Mei 2013 terhadap April 2013 untuk minyak mentah dan hasil minyak naik masing-masing sebesar 41,19 persen dan 25,23 persen, demikian juga gas naik sebesar 0,73 persen.
Sementara itu sambungnya, harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia turun dari US$100,19 per barel pada April 2013 menjadi US$99,01 per barel pada Mei 2013.
Bila dibandingkan dengan Mei 2012, nilai ekspor Mei 2013 mengalami penurunan 4,49 persen.
Penurunan ini kata Suryamin disebabkan turunnya ekspor migas sebesar 22,98 persen, sedangkan ekspor nonmigas naik sebesar 0,77 persen. (iskandar)