JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat, Selasa (24/1/2017), di tengah tekanan kuat terhadap pasar regional akibat ketidakpastian kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Indeks komposit Bursa Efek Indonesia (BEI) itu ditutup naik 0,78% atau 41,12 poin ke level 5.292,09 dari penutupan Senin yang berada di 5.250,97.
IHSG telah menguat sejak awal perdagangan dengan dibuka terapresiasi 0,32% atau 16,77 poin ke level 5.267,73. Setelah itu indeks melaju di zona hijau dengan kecenderungan terus menguat hingga akhir perdagangan.
Sepanjang hari ini IHSG BEI bergerak di kisaran 5.267,73-5.297,49.
Bersamaan dengan itu, indeks LQ45 ditutup menguat 0,95% atau 8,30 poin ke level 884,17.
Dari 511 saham yang dipantau Bloomberg diperdagangkan di BEI, 207 saham berakhir naik dan 173 saham berakhir turun.
Sembilan dari 10 indeks sektoral yang tercatat di laman BEI menopang pergerakan IHSG dengan dipimpin perdagangan (+1,42%), diikuti infrastruktur (+1,40%) dan konsumer (+1,31%).
Satu-satunya sektor penekan IHSG adalah pertanian (-0,41%).
“Ketidakpastian dari Washington terus menekan saham Asia, namun mendorong save haven Treasury dan yen,” ujar Reuters.
Tekanan itu membuat indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang hanya mampu naik tipis 0,4%, antara lain karena ditopang penguatan indeks komposit Shanghai China yang ditutup naik 0,18%, kenaikan indeks Hang Seng Hong Kong 0,22%, dan kenaikan indeks saham Australia 0,7%.
Indeks Kospi Korsel tergelincir tipis 0,01%, sementara saham-saham Jepang tertekan oleh penguatan yen dengan indeks Topix dan Nikkei 225 sama-sama ditutup jatuh 0,55%.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, penguatan IHSG hari ini terjadi karena indeks memasuki fase konsolidasi setelah melemah selama dua hari beruntun sejak Jumat pekan lalu.
“(IHSG) konsolidasi,†katanya seperti dilansir Bisnis. (man)