JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Penetapan Presiden baru Indonesia tinggal menghitung hari, 9 Juli rakyat memilih di TPS- TPS di tanah air. Pilihyannya Prabowo- Hatta atau Jokowi-JK?
Namun kini muncul pertanyaan. Mampukah pasangan presiden terpilih menggarap potensi laut kita yang super kaya raya? Versi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) potensi laut kita itu mencapai Rp3000 triliun per tahun.
“Sebenarnya kan Indonesia ini super kaya. Kata grup band Koes Ploes tanah kita tanah sorga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Inilah yang harus diejawantahkan oleh presiden terpilih nanti. Dan jangan isi laut kita dijarah pelaut asing. Maka TNI AL dan KKP harus ketat mengawasinya,” ujar Muhammad Islam, pemerhati masalah kelautan, kepada citraindonesia.id, Sabtu malam (5/7/2014) di Jakarta.
Sebelumnya potensi itu diendus Menteri KKPÂ Sharif C. Sutardjo pada peresmian sekolah Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Bitung dan Sorong di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (4/7/2014).
Ditambahkan Muhammad Islam, sebenarnya angka potensi yang diendus  Sharif C. Sutardjo, adalah sangat kecil. Ia menduga angka itu baru dari sisi perikanan, Rumput Laut dan Mutiara. Dan belum menyentuh mineral bawah laut dan lainnya.
“Saya rasa angka itu terlalu kecil. Mungkin beliau (Menteri KKP) hanya melihat dari aspek Perikanan dan Rumput Laut dan Mutiara saja. Belum ke sektor mineral bawah laut. Mutiara kan baru digarap di sekitar NTB, Kalimantan, belum ke perairan lainnya. Saya rasa terlalu dini kita sebut potensi laut kita hanya Rp3.000 triliun per tahun, saya pastikan jauh lebih besar dari angka itu,” jelasnya tanpa mau menyebut angka saking besar potensinya.
Sementara mengenai peningkatan peran SDM kelautan, seperti diungkapkan menteri tersebut, Muhammad Islam setuju sekali.
“Ya kita SDM nya harus kompeten. Supaya kita ga dibodohi asing, Apalagi di Asean Ecomomy community 2015. Lagi pula kita ini kan negara bahari. Jadi harusnya rakyat kita, nelayan kita harus lebih makmur dari negara asean lainnya mengingat potensinya luar biasa besar. Makanya asing berbondong- bondong datang ke sini untuk menggarap lahan- lahan di lautan dan daratan,” tandasnya.
Sebelumya Menteri KKPÂ Sharif C Soetarjo menjelaskan, untuk meningkatkan kompotensi SDM kelautan ke depan, sekolah tinggi dan menengah lingkup KKP melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi nasional dan internasional
Bahkan mahasiswa Politeknik Bitung berhasil melakukan uji kompetensi 445 nelayan, 5460 pelaut profesional, 732 taruna APB, dan 1408 orang siswa SMK.
“Politeknik Sorong sukses menyelenggarakan “International Virtual Lecture†dosen dan peneliti dari Jepang, Australia, Inggris, Amerika Serikat, Norwegia, Selandia Baru, Perancis, India, dan Jerman dengan mengedepankan isu kelautan dan perikanan,†jelasnya. (olo)