BAGHDAD, CITRAINDONESIA.COM- Perdana Menteri (PM) Irak yang dilengserkan Presiden Fouad Masoum, Nouri al-Maliki, akan melakukan perlawanan karena menuding pelengseran dirinya merupakan buah konspirasi Kurdi dan Amerika Serikat (AS).
Melalui sebuah pesan yang telah direkam sebelumnya, Maliki mengatakan, penunjukkan Haidar al-Abadi oleh liansi Nasional Syiah di parlemen yang membuat dirinya diganti, tidak memiliki “nilai apa pun.”
“Saya ingin meyakinkan semua orang bahwa jangan khawatir, semua yang terjadi hari ini tidak ada artinya dan kami akan tetap di sini. Saya mendorong semua Mujahidin, tentara relawan, tidak perlu khawatir,” kata Maliki seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (12/8/2014).
Raporter Al Jazeera di Erbil, Jane Arraf, melaporkan, Maliki akan membongkar sebuah kasus hukum guna mencegah Abadi menduduki jabatannya.
“Sekutu Maliki mengatakan, pengangkatan Abadi merupakan hasil konspirasi “Kurdi dan Amerika, untuk menyingkirkan dia dari pemerintahan,” kata Arraf.
TV negara Irak mengabarkan, KPU akan segera mengadakan konferensi pers terkait pengangkatan Abadi ini, dan Maliki akan hadir.
Seperti diketahui, Abadi dilantik Masoum untuk menggantikan Maliki sebagai PM, pada Senin (11/8/2014) siang waktu setempat. Alasannya adalah, untuk mengkhiri konflik yang dipicu oleh gerakan ISIS yang menilai kebijakan Maliki selama 8 tahun berkuasa, tidak adil.
Al Jazeera melansir, Maliki tetap menjabat sebagai PM Irak sementara hingga Abadi membentuk pemerintahan baru dalam waktu 30 hari setelah dilantik. (kris)