MERAUKE, CITRAINDONESIA.COM- ‘Bakar batu’ merupakan tradisi suku pegunungan tengah Papua ketika mengawali sebuah acara. Tradisi unik ini tetap melekat pada masyarakat pegunungan yang tinggal di daerah lain, termasuk di Merauke.
“Sesuai tradisi masyarakat pegunungan, untuk mengawali sebuah acara. Entah itu acara apa saja, kami harus bakar batu,†terang Yeremias Yingga, ketua panitia, Rabu (20/7/2016).
Mungkin bagi Anda sekalian, yang tak pernah mengenal atau menyaksikan tradisi yang sudah bertahun- tahun itu akan heran melihatnya. Tapi itulah kekhasan dan keunikan kita sebagai orang Indonesia yang terdiri dari banyak bangsa. Dan ini salah satu potret kearifian lokal kita yang harus dipelihara selamanya sebagai kekayaan bangsa.
Dan menurut Yeremias Yingga, bahwa acara bakar batu yang berlangsung di Merauke itu guna mengawali pembangunan Kantor Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Klasis Maro.
Acara ini tidak sekedar seremonial. Lebih dari itu sebagai sarana interaksi sosial, kekeluargaan dan kebersamaan.
“Jemaat umumnya masyarakat pegunungan, Merauke, Mappi dan Boven. GIDI Klasis Maro membawahi tiga kabupaten. Jadi untuk meresmikan pembangunan ini, kami bakar batu,†tuturnya.
Helatan itu adalah sebuah tradisi menumbuhkan persaudaraan, persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
Dan dalam tradisi ini terlihat kerjasama masyarakat saat menyediakan makanan bagi para tamu undangannya.
“Ketika batu dibakar, lubang sudah disiapkan. Dalam lubang itu kasih masuk lauk, ubi-ubi dan sayur secara berlapis dengan daun pisang, batu dan alang. Sampai tiga lapis,†katanya.
Proses masak makanan itu membutuhkan waktu kurang lebih 70-80 menit, selanjutnya akan dihidangkan dalam kelompok-kelompok.
“Lalu akan dinikmati bersama tamu undangan, anak, saudara dan teman,†pungkasnya.
Ketua PI GIDI wilayah Selatan Papua, Alfons Kawem mengatakan acara tersebut bertujuan membangun persaudaraan jemaat Merauke, Mappi dan Boven Digoel. Kantor GIDI Klasis Maro akan membawahi tiga kabupaten tersebut.
“Ini sebagai bagian dari pelayanan juga. Dengan bakar batu, berarti sudah sah kantor ini akan dibangun, dan menjadi klasis sendiri,†tuturnya. (eman)