JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Nelayan tradisional di Jawa Barat khususnya harus dipacu keterampilan dan memiliki sertifikat resmi dari Kementerian dan Lembaga (K/L). Di mana, nantinya Nelayan yang sudah terserfitikasi mengerti standard keselamatan dirinya dan juga lebih piawai menangkap Ikan.
“Para nelayan kita supaya tahu cara menangkap ikan serta cara berlayar dan antisipasi kecelakaan. Maka sebaiknya para nelayan kita sertifikasi dahulu sebelum mereka berlayar,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail kepada wartawan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/9/2019).
Nelayan Indonesia memiliki sertifikat sedikit. Pasalnya, biaya pelatihan dasar yang mahal serta jauhnya tempat pelatihan. Yakni di luar Jawa Barat.
“Yang mengeluarkan adalah Kementerian yang berada di Tegal, UPT pusat yang di Tegal. Karena kita harus mengrim ke Tegal dengan biaya yang sangat mahal. Satu orang hampir Rp13 sampai Rp14 juta,” jelasnya.
Karena itu, Jafar berharap Pemprov Jawa Barat harus mempunyai tempat pelatihan khusus bagi nelayan dan memiliki fasilitas yang dibutuhkan nelayan.
Saat ini, Jabar baru bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Mundu Cirebon dalam melakukan pelatihan keterampilan nelayan itu.
“Kita mungkin akan bekerja sama dengan SMK, yang ada itu SMK di Mundu Cirebon mereka sudah mengeluarkan Basic. SMK di Mundu sudah mengeluarkan sertifikat itu sudah sejak tiga tahun yang lalu,” imbuhnya. (dadang)