JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Perindustrian (emenperin) menargetkan sedikitnya 16 industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) sektor menembus skor lebih dari 3 pada penilaian INDI 4.0 tahun 2021.
“Sementara tahun 2024 diproyeksi bisa mencapai 21 perusahaan,” kata Direktur Jenderal IKFT Kemenperin Muhammad Khayam di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
- Jokowi Puji Chandra Asri Tekan Impor Petrokimia
- Erick Thohir : Alhamdulillah Kimia Farma Produksi Favipiravir Obat Covid-19
- Presiden Jokowi Sorot Lemahnya Kinerja Industri Tekstil
Ia juga memastikan terus mengukur kesiapan sejumlah sektor manufaktur di untuk bertransformasi ke ranah industri 4.0 dengan penilaian ini disebut dengan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (Indi 4.0), yang merupakan bagian dari implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
Adapun kriteria penilaian INDI 4.0, sbb;
- Dampak transformasi industri 4.0 terhadap peningkatan produktivitas,
- Efisiensi produksi,
- Kinerja ekspor perusahaan.
“Selain itu, penerapan teknologi industri 4.0 selama pandemi Covid-19 untuk mendukung perusahaan tetap beroperasi dengan memenuhi protokol kesehatan,: sambungya.
Verifikasi dan validasi atas capaian tersebut, Kemenperin memberikan penghargaan INDI 4.0 kepada perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor yang dinilai mampu mengadopsi teknologi industri 4.0.
Sebanyak 13 perusahaan industri dinobatkan sebagai penerima penghargaan INDI 4.0 tahun 2020. Selain itu, terdapat tiga perusahaan industri yang mendapat predikat National Lighthouse Industry 4.0.
Dari 13 perusahaan peraih penghargaan INDI 4.0 tahun 2020, tujuh penerimanya mewakili sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT). Mereka yang berasal dari sektor industri kimia adalah PT. Kaltim Parna Industri, PT. Biggy Cemerlang, dan PT. Schott Igar Glass. Kemudian untuk sektor industri farmasi, yakni PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia.
Berikutnya, sektor industri tekstil meliputi PT. Globalindo Intimates, PT. TI Matsuoka Winner Industry, dan PT. Asia Pasific Rayon. Sektor IKFT yakni perusahaan yang menyabet kategori National Lighthouse Industry 4.0 adalah PT. Pupuk Kalimantan Timur selaku industri kimia.
“Kedelapan perusahaan tersebut telah memiliki angka INDI 4.0 lebih dari 3,” papar Muhammad Khayam.
Pada penilaian INDI 4.0, terdiri dari empat tingkat. Untuk skor 1 adalah industri masih pada tahap kesiapan awal, kemudian skor 2: industri pada tahap kesiapan sedang, skor 3: industri sudah pada tahap kesiapan matang, dan skor 4 menandakan industri sudah menerapkan industri 4.0. (linda/olo)