• Latest
  • Trending
Ayo Kembangkan Budaya dan Jiwa Bahari

Lima Penjajah yang Menjarah Kekayaan Indonesia

8 years ago
Pandemi Terkendali, Gubernur Kaltim Isran Noor: Jangan Sampai Covid-19 Ini Kembali

Pandemi Terkendali, Gubernur Kaltim Isran Noor: Jangan Sampai Covid-19 Ini Kembali

18 hours ago
Satgas Pamtas Yonif 126/KC Temukan Lahan Ganja di Kabupaten Keerom, Papua

Satgas Pamtas Yonif 126/KC Temukan Lahan Ganja di Kabupaten Keerom, Papua

18 hours ago
Gofar Hilman Resmi Jadi Penyiar Prambors Morning Show

Gofar Hilman Resmi Jadi Penyiar Prambors Morning Show

18 hours ago
Momen Ari Lasso Kembali Manggung Setelah Sembuh dari Kanker

Momen Ari Lasso Kembali Manggung Setelah Sembuh dari Kanker

18 hours ago
Update Data COVID-19 pada 15 Juni: 39.294 Positif, 15.123 Sembuh, 2.198 Meninggal

Terawan: Achmad Yurianto Sosok Prajurit Gigih dan Pantas Diteladani

18 hours ago
Tersinggung, Fahmi Idris Temui Ketua KPK

Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris Meninggal Dunia

18 hours ago
Scott Morrison Perdana Menteri Australia Baru

Pemilu Australia: Scott Morrison Akui Kekalahan

19 hours ago
PM Terpilih Anthony Albanese Ingin Menyatukan Australia

PM Terpilih Anthony Albanese Ingin Menyatukan Australia

19 hours ago
Dikabarkan Terima Lamaran Putrinya, Anies Batal Hadir Acara Halalbihalal Muhammadiyah

Dikabarkan Terima Lamaran Putrinya, Anies Batal Hadir Acara Halalbihalal Muhammadiyah

19 hours ago
Dishub DKI: Antusias Warga Tinggi Saat Ikuti “Car Free Day” di Jakarta

Dishub DKI: Antusias Warga Tinggi Saat Ikuti “Car Free Day” di Jakarta

19 hours ago
Monday, May 23, 2022
Citra Indonesia
  • HOME
  • EKUIN
    • Dagang
    • Energi
    • Industri
    • Keuangan
    • Tekno
    • Maritim
    • P3DN
    • Perikanan
    • Pertanian
  • NASIONAL
    • Hukum
    • Politik
    • KEAMANAN
  • INTERNASIONAL
  • KESRA
    • Buruh
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Rupa-rupa
    • sosial
  • METRO
    • Jakarte
    • Daerah
  • Hiburan
    • Seleb
    • ShowBiz
  • Pariwisata
    • Kuliner
    • Objek Wisata
  • SPORT
    • Bola
    • Tinju
    • Balap
    • Basket
    • Lain-Lain
    • Raket
  • Eksekutif
No Result
View All Result
Citra Indonesia
  • HOME
  • EKUIN
    • Dagang
    • Energi
    • Industri
    • Keuangan
    • Tekno
    • Maritim
    • P3DN
    • Perikanan
    • Pertanian
  • NASIONAL
    • Hukum
    • Politik
    • KEAMANAN
  • INTERNASIONAL
  • KESRA
    • Buruh
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Rupa-rupa
    • sosial
  • METRO
    • Jakarte
    • Daerah
  • Hiburan
    • Seleb
    • ShowBiz
  • Pariwisata
    • Kuliner
    • Objek Wisata
  • SPORT
    • Bola
    • Tinju
    • Balap
    • Basket
    • Lain-Lain
    • Raket
  • Eksekutif
No Result
View All Result
citraindonesia.com
No Result
View All Result
Home KESRA Pendidikan

Lima Penjajah yang Menjarah Kekayaan Indonesia

maman rohman by maman rohman
10-05-2016
in Pendidikan
0
Ayo Kembangkan Budaya dan Jiwa Bahari

Kapal VOC Bantam. Foto humaspdg.

1.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ditakdirkan menjadi negeri kaya sumber daya alam (SDA) menjadi beban bagi rakyat Indonesia, sekaligus bencana. Terlebih karena para pemimpin negeri ini jauh lebih banyak yang tidak amanah dibanding yang sebaliknya.

Indikasinya adalah pertama, kekayaan alam yang melimpah ruah tersebut tidak dapat dikelola sendiri untuk mensejahterakan rakyat, sehingga di negara kaya SDA ini justru banyak penduduknya yang miskin.

Kedua, Indonesia selalu menjadi incaran negara lain yang rakus, namun miskin SDA, sehingga dari waktu ke waktu Indonesia selalu menjadi rebutan nagar lain dengan berbagai intrik dan stateginya, dan celakanya Indonesia tak mampu melepaskan diri dari kepentingan bangsa-bangsa asing tersebut.

Berdasarkan data sejarah, Belanda bukan penjajah pertama yang pernah menguasai Ibu Pertiwi, meski inilah negara yang paling lama menguasai Indonesia; 350 tahun. Dimulai dengan masuknya Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau persekutuan dagang Belanda yang dikenal oleh penduduk Indonesia di masa penjajahan sebagai kompeni (diambil dari kata Compagnie).

Menurut ahli sejarah Asia Tenggara, Rudiger Siebert, dalam bukunya yang berjudul “Berjejak di Indonesia” yang diterbitkan pertama kali oleh Katalis, rempah-rempah merupakan sebab masuknya penjajah asing ke Indonesia.

“Seandainya Indonesia tidak memiliki kekayaan alam ini, kiranya sejarahnya sejak abad ke-16 mengambil arah yang lain dan tidak begitu ditandai oleh ketegangan dengan kaum pendatang berkulit putih dari seberang lautan,” katanya di halaman 24.

Dilanjutkan, kabar mengenai adanya kepulauan rempah-rempah yang berada di Timur jauh telah santer terdengar di Eropa sejak abad pertengahan dan menimbulkan rasa penasaran bangsa-bangsa asing di seberang lautan untuk berlomba-lomba datang ke Indonesia.

Penjajah asing yang pertama masuk melalui jalur laut ke Indonesia adalah Portugal. Pelayaran orang-orang Portugis untuk mencapai Indonesia sangat jauh dan penuh risiko. Para pelaut Portugis yang dikenal pemberani ini harus melewati pantai-pantai di Benua Afrika.

Kemudian mereka melewati perairan Malabar, di selatan India, dan menurunkan jangkarnya ke Malaka. Saat itu Malaka merupakan pusat perdagangan rempah-rempah. Di sana, Portugal bukan bangsa pertama yang sampai. Tetapi sudah ada saudagar-saudagar dari Asia.

Untuk bisa masuk dalam komunitas dagang Malaka, Portugal harus mengikuti aturan main yang telah berlaku dan digunakan oleh para saudagar Asia selama berabad-abad. Hal ini menimbulkan rasa berat hati bagi Portugal. Namun akhirnya mereka menerimanya.

Dari Malaka, orang-orang Portugis meneruskan pelayarannya menuju kepulauan Indonesia. Kapal pertama mereka, berhasil mendarat di Pantai Utara Sumatera pada 1509. Tidak seperti di Malaka, di sini mereka menggunakan meriamnya untuk berdagang, selain diplomasi.

Setelah dua tahun mendarat, dan perang mati-matian menaklukkan kerajaan-kerajaan setempat, akhirnya Portugal berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Kabar ini langsung tersiar ke seantero Eropa dan mengundang lebih banyak penjajah asing.

Penjajah asing kedua yang datang dari arah timur adalah Spanyol. Kapal dagang pertama mereka, pertama kali mendarat lepas di Pantai Tidore, Maluku, pada tahun 1521. Kehadiran kedua bangsa penjajah ini mengakhiri masa jaya saudagar dari Asia yang beragama Islam.

Kedatangan para penjajah asing dari Eropa itu tidak hanya membawa modal dagang dan meriam, tapi juga salib. Bangsa asing yang membawa salib sebagai misinya ke Indonesia adalah Portugal.

Kendati sama-sama dari seberang laut, kedua bangsa rakus ini tidak jalan berdampingan. Mereka terlibat saling serang dan perang untuk menguasai kekayaan alam milik Indonesia.

Ironisnya, kerajaan-kerajaan setempat mau saja dimanfaatkan untuk terlibat dalam perang kedua kubu. Dalam perang itu, mereka tidak mendapatkan apa-apa, sedang keuntungan berlipat di pihak bangsa perompak yang menang perang semakin bertambah.

Persaingan dagang antara Portugal dan Spanyol dimenangkan oleh pihak Portugal dengan ditandatanganinya perjanjian di Saragossa pada 1529. Dalam perjajian itu, Portugal boleh menguasai perairan dan kepulauan Indonesia yang sangat kaya.

Selama seabad lebih Portugal menguasai Indonesia, sangat banyak kekayaan alam di negeri ini yang dikuras mereka. Berbagai pangkalan, benteng, manufaktur dan galangan kapal didirikannya, tersebar di Teluk Persia, Malaka, Banten, Tidore dan Ternate.

Rempah-rempah yang menjadi idam-idaman bangsa Eropa akhirnya berhasil mereka miliki. Sementara kerajaan-kerajaan Islam setempat yang saling bermusuhan, dibuat saling menghancurkan. Sedang mereka terus membangun akses langsung dari Ambon ke Halmahera untuk mengeruk kekayaan paling berharga di Asia Tenggara.

Kayu tropis bagi istana raja-raja negara Eropa, emas, kulit kura-kura dan batu mulia, semua diangkut dari Indonesia menuju Eropa Selatan, melalui Samudera Hindia dan Benua Atlantik. Tidak hanya itu, orang-orang Portugis juga berhasil menyebarkan Katolik di Maluku.

Kejayaan Portugal di Asia Tenggara, mendorong negara-negara penjajah lainnya untuk datang. Jumlahnya pun semakin banyak.

Bangsa penjajah yang menyusul Portugal kemudian adalah Perancis, Inggris dan Belanda. Kapal pertama Belanda yang tiba di Indonesia dipimpin oleh Cornelis de Houtman asal Gouda. Kapal itu menurunkan jangkarnya pertama kali di Pelabuhan Banten, pada tahun 1596.

Pada tahun itulah, untuk pertama kalinya, orang Belanda alias kompeni menginjakkan kakinya di bumi Indonesia.

Saat pertama sampai, para kompeni itu sudah kelihatan rakusnya. Mereka mengangkut apa saja kekayaan alam Indonesia yang bisa diangkut ke dalam kapalnya. Hingga akhirnya, mereka pun pulang dengan membawa harta karun yang berlimpah.

Keberhasilan kapal dagang pertama itu membuat para penyandang dana di Amsterdam dan wilayah-wilayah lain di negeri Belanda tertarik membiayai perjalanan kapal dagang berikutnya. Hingga akhirnya, jumlah kapal dagang Belanda yang kembali ke Indonesia semakin banyak.

Tercatat hingga tahun 1601 sudah ada 14 iring-iringan kapal dari Belanda yang berlayar ke Indonesia. Masing-masing iring-iringan itu berjumlah 65 kapal dan masing-masing kapal membawa pasukan militer berkekuatan penuh untuk mengawal mereka dari bajak laut.

Seiring makin bertambah banyaknya bantuan modal perseorangan dari negeri Belanda, muncul kekhawatiran kalah bersaing dengan Portugal yang telah menguasai Indonesia sejak seabad lalu dan Inggris yang memiliki kekuatan modal besar.

Untuk melindungi kekuatan dagangnya di Indonesia, dengan cerdas Inggris membentuk usaha dagang bersama dari modal-modal perseorang di negaranya dalam satu badan yang bernama Perseroan India Timur atau East India Company, pada tahun 1600, di London.

Dua tahun kemudian, Belanda mengikuti jejak Inggris dalam melindungi kekuatan dagangnya dengan membentuk Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC, pada tahun 1602.

Tujuan Belanda membentuk VOC bukan hanya karena ingin persaingan dagang dengan Portugal dan Inggris. Tetapi juga untuk membiayai pendirian Serikat Republik Belanda yang baru diakui, pada tahun 1648.

Maka sangat wajar jika VOC diberikan kepercayaan oleh Serikat Republik Belanda untuk memonopoli usaha dagang di Indonesia. Dalam perjalanannya, VOC bukan hanya memonopoli usaha dagang, tetapi melakukan kegiatan politik terhadap pemerintah daerah setempat.

Dengan demikian dapat dikatakan VOC merupakan perwalian Serikat Republik Belanda di Indonesia yang memiliki kekuatan sangat kuat.

Pada awalnya, kegiatan VOC di Indonesia adalah kerjasama dagang dan politik dengan pemerintah setempat. Kemudian melalui pemerintah setempat, VOC melakukan intervensi langsung penanaman hasil bumi, dan mengusir saingannya dari bumi Indonesia. Hingga akhirnya, hanya VOC sendiri saja yang berhak memonopoli usaha dagang di Indonesia.

Usaha VOC mengusir saingan dagangnya berlangsung selama hampir satu abad lebih. VOC dikendalikan dari Amsterdam, dipimpin oleh Heeren Zeventien atau yang disebut 17 Tuan. Sedangkan di Indonesia, pusat pimpinan VOC didirikan di Jayakarta, pada tahun 1619.

Upaya pendudukan ini dilakukan dengan kekerasan oleh Gubernur VOC Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Tiga tahun kemudian, nama Jayakarta diubah menjadi Batavia (sekarang Jakarta). Berdirinya VOC di Indonesia makin menguatkan peran dan pengaruh kompeni di negeri ini. (sumber; sindonews)

Tags: pendidikan
Previous Post

Pleno Rekapitulasi Suara KPU Dihujani Interupsi

Next Post

Bidik Memphis Depay, Spurs Siapkan Rp 258,9 Miliar

maman rohman

maman rohman

Related Posts

Merebaknya COVID-19 Sebabkan Defisit APBN Capai 5,07 Persen
Breaking News

APBN 2023 : Ini Dana Perlinsos hingga Pendidikan

by May Darling
14-04-2022
1.3k
Swiss Tawarkan Kerja Sama Bidang Pendidikan Vokasi
Breaking News

Ini Perpres Tupoksi Kementerian PKRT dan Kementerian IBKPM

by SUMURA
10-05-2021
1.3k
Rahmat Gobel Prihatin Kondisi Pendidikan di Gorontalo
Breaking News

Rahmat Gobel Prihatin Kondisi Pendidikan di Gorontalo

by SUMURA
04-05-2021
1.3k
Kemacetan Jakarta Turun 8%, Anies Bicara Dampak Integrasi Transportasi
Breaking News

Gubernur Anies dan Kadis Pendidikan di PTUN -kan

by SUMURA
19-08-2020
1.3k
PPDB TA 2020-21 Sumut Awal Mei
Breaking News

Tahun Pelajaran Baru akan Dimulai, Disdik DKI Luncurkan Siap Belajar

by May Darling
11-07-2020
1.3k
Next Post
Bidik Memphis Depay, Spurs Siapkan Rp 258,9 Miliar

Bidik Memphis Depay, Spurs Siapkan Rp 258,9 Miliar

Warga Jakarta yang Mudik dengan Motor Naik 7%

WSJ: Tragedi MH-17 Bisa Picu Perang AS dan Rusia

DK PBB Bakal Keluarkan Resolusi Terkait Tragedi MH-17

Pandemi Terkendali, Gubernur Kaltim Isran Noor: Jangan Sampai Covid-19 Ini Kembali
Daerah

Pandemi Terkendali, Gubernur Kaltim Isran Noor: Jangan Sampai Covid-19 Ini Kembali

by SUMURA
22-05-2022
1.3k
Satgas Pamtas Yonif 126/KC Temukan Lahan Ganja di Kabupaten Keerom, Papua
Daerah

Satgas Pamtas Yonif 126/KC Temukan Lahan Ganja di Kabupaten Keerom, Papua

by SUMURA
22-05-2022
1.3k
Gofar Hilman Resmi Jadi Penyiar Prambors Morning Show
Seleb

Gofar Hilman Resmi Jadi Penyiar Prambors Morning Show

by SUMURA
22-05-2022
1.3k
Momen Ari Lasso Kembali Manggung Setelah Sembuh dari Kanker
Seleb

Momen Ari Lasso Kembali Manggung Setelah Sembuh dari Kanker

by SUMURA
22-05-2022
1.3k
Update Data COVID-19 pada 15 Juni: 39.294 Positif, 15.123 Sembuh, 2.198 Meninggal
kesehatan

Terawan: Achmad Yurianto Sosok Prajurit Gigih dan Pantas Diteladani

by SUMURA
22-05-2022
1.3k

Categories

  • Balap
  • Basket
  • Bola
  • Breaking News
  • Buruh
  • Citra English
  • Daerah
  • Dagang
  • Eksekutif
  • EKUIN
  • Energy
  • Hiburan
  • Hukum
  • Indonesian Way
  • Industri
  • INTERNASIONAL
  • Jakarte
  • KEAMANAN
  • kesehatan
  • KESRA
  • Keuangan
  • Kuliner
  • Lain-Lain
  • MARITIM
  • METRO
  • NASIONAL
  • Objek Wisata
  • P3DN
  • Pariwisata
  • Pembaca
  • Pendidikan
  • Perikanan
  • Pertanian
  • Politik
  • Raket
  • Rupa-rupa
  • Seleb
  • ShowBiz
  • sosial
  • SPORT
  • Tekno
  • Tinju
  • Transportasi

Topics

ahok (1277) artis (1289) AS (781) banjir (567) barcelona (624) BBM (1125) Bengkulu (774) bola (1433) bursa saham (1444) chelsea (615) Covid-19 (886) DKI Jakarta (926) DPR (643) Ekspor (560) Film (703) Garuda Indonesia (592) Gugus Tugas COVID-19 (918) IHSG (3279) Industri (1152) ISIS (715) jambi (668) jokowi (2090) Kementan (1538) keuangan (570) KKP (1085) korupsi (985) KPK (1981) kurs rupiah (949) Liga Champions (779) liverpool (705) Manchester City (569) manchester united (788) merauke (579) nilai tukar mata uang (572) Otomotif (718) papua (806) pendidikan (603) perdagangan (679) Perikanan (662) pilkada (572) Politik (812) Sembako (798) TKI (1094) TNI (2377) virus corona (736)
No Result
View All Result

Highlights

Momen Ari Lasso Kembali Manggung Setelah Sembuh dari Kanker

Terawan: Achmad Yurianto Sosok Prajurit Gigih dan Pantas Diteladani

Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris Meninggal Dunia

Pemilu Australia: Scott Morrison Akui Kekalahan

PM Terpilih Anthony Albanese Ingin Menyatukan Australia

Dikabarkan Terima Lamaran Putrinya, Anies Batal Hadir Acara Halalbihalal Muhammadiyah

Trending

Pandemi Terkendali, Gubernur Kaltim Isran Noor: Jangan Sampai Covid-19 Ini Kembali
Daerah

Pandemi Terkendali, Gubernur Kaltim Isran Noor: Jangan Sampai Covid-19 Ini Kembali

by SUMURA
22-05-2022
0
1.3k

BALIKPAPAN, CITRAINDONESIA.COM- Pandemi Covid-19 di Indonesia mulai terkendali. Angka kasus harian juga menurun seiring penanganan yang dilakukan...

Satgas Pamtas Yonif 126/KC Temukan Lahan Ganja di Kabupaten Keerom, Papua

Satgas Pamtas Yonif 126/KC Temukan Lahan Ganja di Kabupaten Keerom, Papua

22-05-2022
1.3k
Gofar Hilman Resmi Jadi Penyiar Prambors Morning Show

Gofar Hilman Resmi Jadi Penyiar Prambors Morning Show

22-05-2022
1.3k
Momen Ari Lasso Kembali Manggung Setelah Sembuh dari Kanker

Momen Ari Lasso Kembali Manggung Setelah Sembuh dari Kanker

22-05-2022
1.3k
Update Data COVID-19 pada 15 Juni: 39.294 Positif, 15.123 Sembuh, 2.198 Meninggal

Terawan: Achmad Yurianto Sosok Prajurit Gigih dan Pantas Diteladani

22-05-2022
1.3k

citraindonesia.com memberikan informasi terbaru dan terpercaya.
Hormati Karya Anak Bangsa

Ikuti Sosia Media citraindonesia.com

Recent News

  • Pandemi Terkendali, Gubernur Kaltim Isran Noor: Jangan Sampai Covid-19 Ini Kembali
  • Satgas Pamtas Yonif 126/KC Temukan Lahan Ganja di Kabupaten Keerom, Papua
  • Gofar Hilman Resmi Jadi Penyiar Prambors Morning Show
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

© 2020 citraindonesia.com - Hormati Karya Anak Bangsa - Adamson.

No Result
View All Result
  • HOME
  • EKUIN
    • Dagang
    • Energi
    • Industri
    • Keuangan
    • Tekno
    • Maritim
    • P3DN
    • Perikanan
    • Pertanian
  • NASIONAL
    • Hukum
    • Politik
    • KEAMANAN
  • INTERNASIONAL
  • KESRA
    • Buruh
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Rupa-rupa
    • sosial
  • METRO
    • Jakarte
    • Daerah
  • Hiburan
    • Seleb
    • ShowBiz
  • Pariwisata
    • Kuliner
    • Objek Wisata
  • SPORT
    • Bola
    • Tinju
    • Balap
    • Basket
    • Lain-Lain
    • Raket
  • Eksekutif

© 2020 citraindonesia.com - Hormati Karya Anak Bangsa - Adamson.