JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Menurut Menteri Keuangan M. Chatib Basri, penentuan asumsi lifting minyak dalam RAPBN 2014 telah memperhitungkan tingkat produksi saat ini.
Bahkan rencana pengembangan lapangan, dan potensi produksi lapangan baru memacu kinerjaKontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Dalam Rapat Paripurna DPR menyampaikan lifting minyak dalam RAPBN 2014 diusulkan 900.000 hingga 930.000 barel per hari (bph).
“Target asumsi lifting migas yang diajukan oleh pemerintah merupakan kebijakan integral untukmenjaga ketahanan energi nasional dan pengelolaan sumber daya alam, dalam rangkamendukung pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Chatib, saat memaparkan jawaban atasberbagai pandangan fraksi-fraksi tentang RAPBN 2014.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sohibul Iman tersebut, Menkeu menyatakan koordinasi kuat akan dilakukan dan lebih dioptimalkan, baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan.
“Realisasi lifting minyak sampai dengan akhir April 2013 memang baru mencapai 832.000 bph. Sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan, produksi minyak Indonesia memasuki penurunan produksi. Laju penurunan produksi minyak diharapkan dapat tergantikan oleh produksi lapangan baru, dan diperkirakan bisa mencapai produksi satu juta barel per hari di tahun 2015. Pemerintah optimis produksi minyak mentah siap jual mencapai 900.000 – 930.000 bph tahun 2014,†jelasnya. (adamson)