JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Tindakan Presiden SBY mencopot Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman secara mendadak, Senin (21/7/2014), sempat mengeluarkan isu tak sedap bahwa sang Jenderal dicopot karena mengkhianati sang Presiden.
Isu ini merebak karena Jenderal Budiman disebut-sebut pernah mengatakan kalau pemerintahan SBY ibarat “kapal karam”.
“Tidak pernah sama sekali (saya mengatakan hal itu). Saya kesatria, bukan tipe pengkhianat,” kata Budiman ketika dijumpai wartawan di sela-sela saat Apel Siaga pasukan TNI dalam rangka Pengamanan Pilpres 2014, di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014).
Ia menegaskan, tidak ada latar belakang di balik pencopotan dirinya, dan tindakan Presiden SBY mengganti dirinya sesuai prosedur karena ia akan memasuki masa pensiun.
“Gak ada masalah, itu saja. Gak usah saya jelaskan,” tegasnya.
Jenderal Budiman baru tahu kalau dirinya diberhentikan, setelah diberitahu Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melalui telepon pada Senin (21/7/2014) sore.
Jenderal Budiman mengatakan, dalam waktu yang terbatas, yakni waktu dimana ia masih aktif hingga memasuki masa pensiun, langkah terpenting yang harus ia lakukan sekarang adalah menjaga keamanan Pilpres.
“Semua yang terbaik yang bisa saya lakukan, akan saya lakukan untuk pengamanan ini,” tutupnya. (raf)