JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Vera Febyanthy mendesak Pertamina untuk mengevaluasi kenaikan harga elpiji 12 kilogram. Pasalnya, masih banyak cara lain untuk menghindari kerugian tanpa harus menaikan harga elpiji 12 kilogram. Selain itu, ia pun akan meminta kepada Pertamina agar membatalkan kenaikan gas LPG tersebut.
“Pertamina harus membatalkan kenaikan tersebut. Rakyat tidak mau tahu kenaikan tersebut dilakukan oleh BUMN, yang mereka tahu Presiden sebagai kepala pemerintah yang akan disalahkan oleh rakyat,†ungkapnya.
Ia menyayangkan kenaikan gas LPG yang tidak koordinasi dengan Presiden.
“Harusnya berkordinasi terlebih dahulu kepada Presiden sebagai kepala pemerintah. Ironisnya, para pemegang saham Pertamina yang juga sebagai wakil pemerintah harusnya lebih cermat karena kebijakan tersebut berdampak langsung kepada rakyat,†tandasnya.
Untuk itu, rencananya Komisi XI DPR secepatnya akan memanggil pihak Pertamina dan Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait kenaikan harga elpiji 12 kilogram. Pemanggilan ini untuk mendengarkan langsung alasan Pertamina dan BUMN soal kenaikan tersebut.
Menurutnya, meskipun Komisi XI DPR bukan mitra kerja dari Pertamina dan Kementrian BUMN. Namun, Komisi XI yang mengurusi keuangan serta perencanaan dan pembangunan nasional memiliki hak untuk memanggil pihak tersebut. Sebab kebijakan kenaikan gas elpiji 12 kilogram itu berdampak pada inflasi ekonomi nasional di awal tahun 2014 ini.
Diharapkan, Pertamina untuk mengevaluasi keputusan tersebut. Pasalnya masih banyak cara lain untuk menghindari kerugian tanpa harus menaikan harga elpiji 12 kilogram. (eka)