JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Pola pikir kolaboratif dan kooperatif adalah kunci mengurangi dampak penyakit corona virus (COVID-19) pada komunitas bisnis dunia, kata kepala badan bisnis G20, Yousef Al-Benyan, dilansir Jumat (20/11/2020) dari arab news.
Menurutnya, pada konferensi pers di Riyadh, krisis kesehatan global adalah salah satu pertimbangan utama ketika menyusun rekomendasi untuk KTT Pemimpin G20, yang diadakan di ibukota Saudi pada November. 21 dan 22.
“Banyaknya globalisasi telah menunjukkan bahwa satu-satunya cara bagi kita untuk mengatasi tantangan apa pun adalah dengan bekerja sebagai satu keluarga, secara global.
- G20 Janji Bangkitkan Pariwisata
- G20 Siap Tanggulangi Dampak COVID-19
- G20 Tunda Bayar Utang Negara Miskin
“Selama pandemi ini – saya pikir semua orang tidak bisa melupakan tahun 2020 – kami telah membuat inisiatif COVID-19 untuk mengurangi implikasinya terhadap ekonomi global,” tambahnya.
Al-Benyan juga berbicara tentang upaya B20 untuk membuat rekomendasi kebijakan yang “inklusif, berorientasi pada tindakan, dan berbeda”.
Pengusaha Saudi, yang merupakan CEO dari Saudi Basic Industries Corp. (SABIC), mengatakan penekanan grup negaar itu adalah pada peningkatan partisipasi wanita dalam bisnis, dan dia mencatat bahwa dewan kerja terpisah dalam B20 telah dibuat untuk mengatasi masalah tersebut.
Dia menunjukkan bahwa penting juga untuk memfokuskan perhatian pada usaha kecil dan menengah (UKM), karena sektor tersebut merupakan 60 persen dari ekonomi global.
UKM, kata dia, harus mendapat dukungan finansial, investasi infrastruktur membantu meningkatkan daya saingnya. B20 adalah dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis dan mewakili komunitas bisnis global di semua negara anggota G20 dan sektor ekonomi.