JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng organisasi pangan PBB FAO (Food and Agriculture Organisation), melalui program TCP/INS/3402 meningkatan produksi perikanan budidaya khususnya Udang.
Program ini menyusun sistem pencegahan penyakit hewan air pada umumnya dan udang pada khususnya.
Program KKP FAO ini mengambil topic Development of preventive aquatic animal health protection plan and enhancing emergency response capacities to shrimp disease outbreaks in Indonesia.
“ Adapun sistem pencegahan penyakit udang ini terdiri 5 kegiatan. Pertama membahas masalah Disease surveillance and reporting; Kedua, Emergency Preparedness and Contingency Plan, Ketiga, Aquatic Animal Health Information System, Keempat, Biosecurity and farmer organization, kelima Aquatic Animal Health Strategy Development”, jelas Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya, Tri Hariyanto, Selasa (14/5) di Jakarta.
Kerja sama ini menurut Hariyanto, selama 18 bulan. Mencakup penyelenggaraan workshop dan training baik skala nasional maupun Internasional.
Melibatkan seluruh stakeholder terkait. Mulai dari kalangan pembudidaya, penyuluh, pemerintah daerah, dll.
Sedangkan lokasi yang akan menjadi tempat kegiatan pilot project adalah Provinsi Lampung, Banten dan Jawa Barat yang didukung oleh 2 International Expert dan 5 Konsultan Indonesia.
“Hasil program ini diharapkan mendukung pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,†tambahnya.
Ia yakin bahwa kerjasama ini bisa memperkuat kompetensi otoritas nasional di Indonesia dalam menerapkan sistem pengelolaan kesehatan ikan secara efektif.
“Diharapkan pemerintah dan para petambak Indonesia dapat mengatasi penyakit udang yang ada sekarang. Dan mencegah kemungkinan masuknya penyakit baru. Mampu melakukan tanggap darurat jika ada wabah penyakit yang membahayakan,†paparnya. (dewi)