BANDUNG, CITRAINDONESIA.COM- Sedikitnya 85,5 persen orang tua murid merasa cemas anaknya kembali ke sekolah pada tahun ajaran baru 2020. Sekolah ini terkendala menyusul aturan PSBB oleh Pemerintahan Presiden Jokow-Maruf Amin, untuk memutus penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
“Survey PGRI survei harapan orang tua, anak dan guru terhadap rencana pembukaan sekolah. Sebanyak 85,5 persen orang tua cemas jika sekolah dimulai pada pertengahan Juli ini,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof Unifah Rosyidi saat halal- bihalal virtual di Jakarta, Sabtu (6/62020).
- Pasti 13 Juli Masuk Sekolah
- Mendikbud Apresiasi Rina Kusumastuti Penemu Obat Turunkan Berat Badan
- YLKI Rilis YouTube Bahaya New Normal di Sekolah
Lanjut Unifah, sebanyak 65 persen anak sekolah ingin masuk sekolah kembali. Itu kata dia dapat dipahami karena anak terlalu lama tinggal di rumah bikin jenuh dan rindu sekolah.

Untuk para Guru, sebanyak 57 persen menyatakan siap kembali mengajar dan 43 persen memilih mengajar dari rumah. PGRI pun melakukan survei secara periodik soal kesiapan para guru untuk kembali beraktivitas memberikan pembelajaran secara online sebagai sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan Pemerintah saat PSBB tersebut.
Hasilnya kata dia sangat menarik untuk belajar di mana-mana. PGRI menyarajan kepada Pemerintah harus memanfaatkannya sebagai momentum pembenahan pendidikan nasional,” jelas dia.
PGRI juga meminta tahun ajaran baru menggunakan metode pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh.
Tahun ajaran baru dimulai pertengahan Juli 2020. Tetapi dilaksanakan PJJ atau online. PGRI meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berhati-hati mengambil keputusan.
jadi harus mendengar pertimbangan para ahli jika siswa kembali masuk sekolah, serta mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan anak, guru dan warga sekolah lainnya. (mulia)