JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- “Semoga perjuangan kita mendapat ridho dari Allah SWT,” kata- kata sakral itulah yang meluncur dari bibir Ketua KPK, Abraham Samad dalam sambutannya pada peringatan hari lahirnya KPK ke-10 di Istana Negara, Senin (9/12/2013).
Di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres dan menteri KIB dan pimpinan lembaga tinggi negara, Secara tegas, Abraham Samad mengibaratkan KPK ini masih anak-anak.
Tetapi ia menyadari bahwa anak- anak ini dituntut bekerja keras layaknya orang dewasa. Dan tidak termakan interpensi pihak manapun termasuk Presiden.
“KPK masih beranjak dewasa. Itulah tantangan KPK ke depan,” tegasnya yang langsung disambut sumringah dan tepuk tangan Presiden SBY.
Mengenai maraknya korupsi tegasnya, itu sebagai bentuk penjajahan oleh bangsanya sendiri. Maka harus dilawan. Kasus korupsi menjadi “langganan” berita di media cetak, elektronik di negeri ini.
“Koruptor musuh kita, penjajah setelah 68 tahun merdeka. Apa kita rela kemerdekaan kita dinodai praktek korupsi?,” pungkasnya.
Yang bikin Abraham Samad miris lanjutnya bahwa penjajah itu adalah bangsa sendiri- dan oknum pejabat negara pula. “ala makkk”.
Karenanya ia juga berterima kasih kepada Presiden SBY yang selama ini menurutnya mendukung kinerja KPK dalam memberantas para “tikus- tikus koruptor” tengik negeri ini.
Seperti diketahui, kasus korupsi di negeri ini memang kian buruk. Reformasi- tinggal “hanya jargon”. Terbukti oknum partai berkuasa sudah dibui- begitu juga petinggi negara – anggota DPR dan lainnya.
Yang kena kasus Hambalang lah, kasus Bank Century lah, SKK Migas lah, Suap Ketua MK lah. Ironis- dan bahkan para akademisi mengibaratkan negara ini seperti pesawat tanpa pilot. Ironis memang. (friz)