JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- instansi pemerintah kini berlomba-lomba dalam memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan berbagai cara. Bisa dikatakan ini adalah pembuktian pemerintah dalam mendorong daya tarik Indonesia bagi negara asing untuk bekerjasama dengan Indonesia.
Ibarat pribahasa, tuntutlah ilmu sampai negeri China. Hal ini juga dilakukan pemerinah Indonesia untuk melakukan kerjasama dengan negara tirai bambu tersebut dalam hal teknologi dan pengembangan industri perkeretaapian nasional.
“Sudah saatnya Indonesia memiliki fasilitas riset dan produksi kereta yang terpadu seperti CRRC. Saat ini kita memiliki PT INKA di Madiun yang jika fasilitasnya ditingkatkan, dimungkinkan kita dapat mengembangkan dan memproduksi berbagai jenis alat transportasi massal. Apalagi Indonesia memiliki semua bahan baku utamanya, seperti aluminiun (bauksit) dan stainless steel (nikel),” ujar Dirjen ILMATE Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan melalui keterangan resminya saat mengunjungi Qingdao, Beijing, Minggu (6/12/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Deputi President CRRC Sifang, Tian Xuehua menambahkan, kerja sama dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan mengkalkulasi kemampuan perusahaan calon mitra.
“Industri kereta api butuh pasar yang luas dengan kebutuhan pengembangan jangka panjang. Kami terbuka pada setiap kesempatan dan akan melakukan studi karena industri ini sarat teknologi,” pungkasnya.
Perlu diketahui, bahan baku pembuatan proyek kereta api tersebut pastinya memerlukan industri pendukung didalamnya. Namun, saat ini bahan baku yang kita miliki seperti besi dan baja hanya dapat mensuplai 40% dari lokal konten.
Jangan sampai pemerintah kita terlena dengan kerjasama yang dilakukan antara Indonesia – China. Sehingga produk China semakin bebas masuk di Indonesia. (ard)