JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai produk fashion merupakan salah satu industri kreatif yang dapat dikembangkan menjadi sektor unggulan Indonesia.
“Kami terus mendorong pengembangan di sektor industri fashion, terutama busana muslim. Diharapkan target Indonesia menjadi basis atau kiblat fashion dunia pada 2020 dapat tercapai.,†kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) Euis Saedah, di Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Menurut Euis, industri kreatif khususnya fashion busana muslim cukup tangguh dan terus berkembang pesat meskipun kondisi saat ini penuh tantangan dan masih adanya ketidakpastian ekonomi global.
“Pertumbuhan industri fashion pada tahun ini diharapkan dapat mencapai 8%. Bahkan posisi industri fashion mampu dan menduduki ranking dua setelah industri kuliner,†paparnya.
Saat ini, lanjut Euis, industri kreatif telah memberikan sumbangan cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp573,5 triliun dengan dukungan kontribusi industri fashion sebagai urutan kedua sekitar 30% atau mencapai Rp164,7 triliun setelah industri kuliner dari 15 jenis industri kreatif. Pengembangan industri fashion merupakan bagian dari upaya pemajuan ekonomi kreatif.
“Pemajuan ekonomi kreatif sendiri memiliki keunggulan jangka panjang karena berbasiskan sumber daya yang tidak pernah habis dan senantiasa terbarukan yaitu kreativfitas bangsa. Pengembangan industri fashion merupakan akses penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,†ujarnya.
Euis menambahkan, daya saing dan produktivitas industri fashion selain ditentukan kreasi dan corak yang beragam, juga ditentukan oleh penggunaan bahan bermutu dan ramah lingkungan yang menuntut inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Pengembangan industri fashion diupayakan dapat memfasilitasi perluasan kegiatan wirausaha baru serta lapangan kerja yang makin luas dan berkualitas,†tandasnya. (iskandar)