JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Warga Ghana yang dicurigai terinfeksi virus Ebola, M (32), dinyatakan bebas dari infeksi virus mematikan tersebut. Dia hanya mengidap malaria.
“Dari hasil pemeriksaan PCR di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, maka saya konfirmasi bahwa kasus itu negatif Ebola, tidak ada virus Ebola,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tjandra Aditama, melalui surat elektronik, Senin (25/8/2014).
Sebelumnya, warga asing yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu diduga mengidap virus Ebola karena mengalami gejala awal yang mirip dengan gejala serangan virus tersebut, dan memiliki riwayat mengunjungi negara di Afrika Barat yang sedang dilanda wabah penyakit yang belum ada obatnya itu.
Tjandra menyebut, ada tiga dasar klinis yang mendorong M dicurigai menderita Ebola. Pertama, karena mengalami gejala keluhan demam, nyeri otot, muntah dan diare, dan manifestasi perdarahan serta gejala yang cepat memburuk.
Kedua, mengetahui apakah M memiliki riwayat kontak dengan pasien Ebola atau telah mengunjungi negara yang terjangkit Ebola. Dan ketiga, bila pada dua keadaan keadaan tersebut tidak ada diagnosis lain atau memiliki demam tanpa dasar yang jelas.
“Tidak semua dari tiga dasar itu ada pada pasien ini. Pasien diperiksa ke arah Ebola lebih karena kewaspadaan yang tinggi dan kehati-hatian petugas kesehatan kita. Pemeriksaan laboratorium juga kami lakukan dalam tingkat kewaspadaan yang amat tinggi dan hasilnya negatif Ebola,” papar dia.
Hingga 24 Agustus 2014, Kementerian Kesehatan menyatakan belum ditemukan kasus Ebola di Indonesia.
Seperti diketahui, Ebola mewabah di Guinea, Nigeria, Sierra Leone dan Liberia. WHO mencatat, sejak kasus itu merebak pada Mei 2014, hingga kini 2.615 terjangkit dimana 1.427 di antaranya meninggal (54,57%).
Negara-negara yang berbatasan dengan Guinea, Nigeria, Sierra Leone dan Liberia telah menutup wilayah perbatasan mereka guna mengantisipasi penyebaran melalui darat. WHO mengatakan, kasus Ebola di Guinea, Sierra Leone dan Liberia telah masuk kategori KLB (kejadian luar biasa) dan berisiko menyebar ke seluruh penjuru dunia. (man)