JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Anggota keluarga Jacob Blake, pria kulit hitam korban ditembak berkali-kali dari belakangnya dan terluka parah oleh oknum petugas polisi kulit putih di Kenosha, kemarin.
Keluarga itu memimpin rapat umum besar di kota kecil Wisconsin pada Sabtu sore (29/8/2020) waktu setempat, ketika Presiden AS, Donald Trump yang berencana mengunjungi kota itu minggu depan.
Dengan nyanyian “tujuh peluru, tujuh hari” yang menandai jumlah tembakan yang dilaporkan dilakukan ayah berusia 29 tahun itu ke punggungnya Minggu lalu.
- Trump Telat Kunjungi ‘Jacob Blake’ Wisconsin
- Jacob Blake Lumpuh Usai Ditembak Polisi Wisconsin
- Tembak Kulit Hitam, Protes Meletus di Wisconsin AS
Berkerumunan sekitar 1.000 orang di bawah terik matahari. Mereka juga mendengar anggota Kongres dari Partai Demokrat Wisconsin, Gwen Moore, berpidato di rapat umum tersebut.
“Saya sangat marah” katanya, tentang cedera yang membuat Blake berjuang untuk hidupnya di rumah sakit setempat.
Kemudian pada Sabtu (29/8/2020), seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Trump, yang telah mengambil sikap garis keras terhadap protes, akan mengunjungi Kenosha pada hari Selasa (1/9/2020) untuk bertemu dengan pejabat penegak hukum dan menilai kerusakan.
“Hal yang ingin saya sampaikan kepada Tuan Presiden adalah bahwa anggota Black Lives Matter bukanlah penjahat, bukan penjarah,” kata Clyde McLemore, pendiri cabang BLM di luar Kenosha.
“Dia menyalahkan kita, dan memang tidak seperti itu.”
Selama rapat umum, kerabat termasuk ayah Blake, Jacob Blake Sr, dan saudara perempuannya, Letetra Widman, berbicara tentang tragedi pilu itu.
“lepaskan lutut kami” di Washington DC, pada hari jadi Martin. Luther King’s Saya memiliki alamat impian pada tahun 1963, katanya. (oca)