NGAWI, CITRAINDONESIA.COM- Keluarga pelawak kondang Mamiek Prakoso histeris ketika jenazah anggota Srimulat Grup tersebut dimasukkan ke liang lahat di TPU Astana Sidowayah, Ngawi, Jawa Timur, Senin (4/8/2014) pukul 13.04 WIB.
Pemakaman komedian yang meninggal akibat penyakit lever tersebut dipimpin Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, dan peti jenazahnya dipanggul empat prajurit TNI Angkatan Udara (AU).
Prosesi pemakaman ini diikuti ribuan orang yang berasal dari kalangan keluarga, kerabat, rekan sesama artis dan komedian, warga sekitar, serta penggemar. Jenazah diberangkatkan ke liang lahat dari rumah duka di Dusun Sidowayah RT 03/02 Desa Jenggrik, Kedunggalar, Ngawi.
“Dunia hiburan Tanah Air kehilangan satu lagi seniman besarnya. Dedikasi almarhum selama hidup bisa dijadikan contoh seniman lainnya dalam berkarya. Atas nama keluarga, saya meminta maaf bila selama almarhum masih hidup ada kesalahan baik disengaja maupun tidak,” ujar Rudy sebelum pelepasan jenazah ke TPU.
Saat jenazah Mamiek dimasukkan ke liang lahat, ketiga istri beserta lima orang anak Mamik, menangis dan di antara mereka ada yang histeris, sehingga agar tidak mengganggu jalannya prosesi pemakaman, keluarga Mamik yang histeris dibawa menjauh dari liang lahat.
Rekan Mamiek di Srimulat, seperti Nunung dan Tessy, juga menangis. Bahkan meski dalam keadaan sakit, Tessy tak mau pindah dari sisi liang lahat Mamik. Ia terus duduk di situ sambil melihat tanah yang perlahan-lahan menutupi liang lahat sahabatnya.
Mamiek dimakamkan di dekat makam Ibunya. Tiga Puluh Lima tahun lalu, Mamiek memutuskan tinggal di Ngawi, di tempat kelahiran Ibunya.
Menurut adik kandung Mamiek Prakoso, Didik Kempot, Mamik sendirilah yang meminta untuk dimakamkan didekat makam ibunya. Sebab, Mamik sangat dekat dengan Ibunya.
“Ya, dekat makam Ibu. Mamik sendiri yang meminta dimakamkan disitu. Mamik dan Ibu sangat dekat sekali,”ucap Didik Kempot lirih. (bud)