JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Menyusul tudingan Mohd Al Jufferi Jamari yang mengamuk karena menilai wasit tidak jujur padanya alias berpihak kepada Komang Harik Adi Putra, pada final Silat Asian games XVIII di padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Senin lalu (27/8/2018), Pelatih Nasional Pencak Silat Indonesia, Abas Akbar secara tegas tak terima jika ada yang menuding sukses tim pencak silat Indonesia di Asian Games 2018 karena kecurangan. Karena dari pelatih dan pemain Silat Indonesia itu anti curang. Sebab menjunjung fair play.
‘Bagaimana bisa kami dibilang pecundang? Jelas-jelas bisa dilihat sendiri hasilnya dan itu kenyataannya. Hasil ini sudah semakin objektif karena ada video replay, ada wasit yang bukan dari Indonesia’, tegas Abas Akbar di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu (29/8/2018) malam di Jakarta.
Menurut legenda pencak silat Indonesia itu penilaian wasit juri di Asian Games kali ini sudah lebih objektif dibanding pada penyelenggaraan sebelumnya di multi-cabang lain seperti SEA Games. Bahkan kata Abas lagi, sudut pandang wasit dalam memberikan penilaian sudah jelas. Seandainya ada yang tidak puas, Abas meminta pihak tersebut untuk melihat rekaman ulang video jalannya pertandingan.
Lanjut Abas, para wasit yang memimpin pertandingan yang dimainkan para atlit Indonesia tidak ada yang berasal dari Indonesia.
Dominasi Silat Indonesia merebut 14 Medali Emas dari 16 nomor dipertandingkan, lanjut Abas, itu karena kehebatan atlit Indonesia itu sendiri. Dan negara lainnya juga berpotensi merebut Emas. Namun, kesiapan atlet Indonesia lebok OK.
‘Olahraga bukan soal siapa tuan rumah dan bukan tuan rumah. Kami di Belgia Open juga juara umum. Bukan baru di sini saja kami juara umum. Di Penang Open juga juara umum. Bukan tanpa dasar kami seperti ini. Kualitas atlet kami bagus. Itu hasil kerja keras, bukan main-main. Atlet kami sampai berdarah-darah saya bilang, bukan hanya keringat saja’, paparnya. (mulia)