JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Jumlah perusahaan perdagangan valuta asing (valas) di Indonesia terus meningkat.
Diharapkan dengan peningkatan ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis termasuk ekspor yang selama ini kekurangan valas.
Jumlah usaha itu pada tahun 2008 hanya 812). Namun di 2013 melonjak menjadi 902 unit usaha. Pergerakan 3 tahu terakhir juga meningkat. Pada 2011 sebanyak 899, tahun 2012 sebanyak 897 dan tahun 2012 menjadi 902.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Senin (24/6/2013), jumlah perusahaan perdagangan valas terbanyak adalah di Jakarta sebanyak 350.
Kemudian disusul wilayah koordinasi Padang 159, Denpasar (Bali) sebanyak 133, koordinasi Medan 56, koordinasi Bandung 55, Surabaya 53, Banjar Masin 38, Semarang 38, Makassar 12 dan Palembang sebanyak 7.
Cabut izin:
Izin perdagangan valas yang dicabut BI hingga semester pertama tahun 2013 sebanyak 8 perusahaan.
1. PT Mutiara Mata Dunia di Tower Marigold Unit B1 No. 11, Komp. Apartemen Royal Mediterania Garden, Jl. Tanjung Duren Raya Kav. 5-9, Jakarta Barat.
2. PT Lumbung Artha Sejahtera Agus Sandono Center, Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 15, Tebet Barat, Jakarta Selatan.
3. PT Eka Tama Valasindo, di Mall Mangga Dua Lt. Dasar No.21, Jl. Mangga Dua Raya, Kel. Mangga Besar, Kec. Sawah Besar, Jakarta Pusat 10730.
4.PT Morgan Valas, Roxy Mas Blok B 1 No. 30, Jl. Hasyim Ashari No. 125, Kel. Cideng, Kec, Gambir, Jakarta Pusat.
5. PT Pelangi Valuta Mandiri, Perkantoran Crown Palace Blok A No.9, Jl. Prof Dr. Soepomo No. 231, Jakarta 12870.
6. PT Wirasena Mandir. Jl Sunter Paradise Raya Barat II, Blok K No. 35, Jakarta Utara.
7. PT Waratah Menara Citibank, Lower Ground Floor, Metro Pondok Indah Kav. II BA No. 2, Jakarta Selatan.
8. PT Artha Berkah Bersama, Jl. Duren Tiga No.14, Rt 002/Rw 006, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan 12760.
Sebelumnya, Kepala Bappebti, Syahrul R Sempurnajaya mengatakan Indonesia akan mendirikan bursa valas (semacam forex) guna menarik devisa hasil ekspor yang nyangkut di luar negeri untuk mendorong eksistensi ekspor. (friz)