JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Minggu (17/8/2014), meresmikan stasiun pengisian bahan bakar gas (BBG) jenis Mobile Refueling Unit (MRU) di Waduk Pluit, Jakarta Utara. MRU milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mampu melayani 500 kendaraan per hari.
“Momentum HUT RI ke-64 yang jatuh hari ini, merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk bangkit dan mewujudkan kemandirian energi melalui pemanfaatan gas bumi. Itu sebabnya MRU ini diresmikan,” jelas Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, seperti dikutip dari siaran tertulis BUMN tersebut.
Ia menilai, sebagai energi baik yang ramah lingkungan, efisien, dan tersedia sangat besar di dalam negeri, gas bumi merupakan bagian dari solusi untuk mengatasi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) yang semakin membebani anggaran negara akibat subsidi yang terus membesar.
“Peringatan ulang tahun kemerdekaan RI ini harus menjadi titik tolak bagi kita untuk tidak tergantung pada BBM. PGN siap untuk mendukung kemandirian energi melalui pemanfaatan gas bumi,” imbuhnya.
Ia menyebut, dengan total cadangan gas bumi Indonesia yang mencapai 150,39 TSCF dan cadangan gas non konvensional seperti CBM sebesar 453,3 TCF, Indonesia memiliki sumber energi yang sangat besar dan kompetitif untuk menggerakkan ekonomi nasional.
Melalui penggunaan energi baik yang lebih efisien ini, sektor industri, usaha kecil, dan komersial akan memiliki daya saing yang semakin kuat, sehingga ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih tinggi dan berkelanjutan. Dengan menggunakan gas bumi, pelanggan industri PGN dapat menghemat biaya energi lebih dari Rp 55 triliun per tahun jika dibandingkan memakai BBM.
Penggunaan BBG untuk sektor transportasi juga akan mengurangi beban biaya subsidi BBM yang akan terus membengkak mengingat populasi kendaraan bermotor yang terus meningkat. Sementara untuk memenuhi kebutuhan BBM Indonesia masih melakukan impor,” imbuhnya.
Ia meyakinkan, pembangunan SPBG dan MRU oleh PGN merupakan upaya strategis untuk mempercepat proses konversi dari BBM ke BBG di sektor transportasi. PGN berharap, melalui sinergi di antara seluruh stakeholders, program konversi ke BBG di sektor transportasi dapat dipercepat sehingga biaya subsidi BBM dapat berkurang.
Saat ini PGN menyuplai gas bumi bagi 14 SPBG di Jakarta. Selain itu PGN juga memiliki dan mengoperasikan SPBG dan MRU. Tahun ini PGN menargetkan pembangunan 16 SPBG dan MRU yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Selain membangun infrastruktur gas bumi untuk transportasi, PGN juga mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur bagi sektor industri dan rumah tangga.
Di Lampung, PGN telah mengoperasikan Floating Storage Regatification Unit (FSRU) yang akan melayani kebutuhan gas bagi industri, PLN, dan rumah tangga untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Di Lampung, PGN juga sudah menyelesaikan pembangunan jaringan pipa distribusi sepanjang 90 km dari total 100 km.
Di Jawa Tengah, PGN sedang membangun infrastruktur gas terintegrasi yang memungkinkan wilayah ini teraliri gas bumi. Saat ini PGN sedang menyelesaikan pipa transmisi Kalija I sepanjang 207 kilometer dan jaringan distribusi Jawa Tengah sepanjang 317 kilometer, mulai dari Kendal, Semarang, Kudus, Ungaran, dan Solo Raya.
Di Jawa Timur, PGN juga terus mengembangkan dan memperluas jaringan pipa gas untuk melayani sektor usaha yang berkembang pesat di wilayah ini. Sebagai wilayah yang kaya dengan sumber gas bumi, pengembangan infrastruktur gas di Jawa Timur mutlak untuk dilakukan agar pemanfaatan gas bumi semakin optimal dan mampi mendukung sektor usaha dan menarik investasi lebih besar.
“PGN akan terus berjuang untuk menjadikan gas bumi sebagai modal bangsa ini untuk membangun ekonominya dan mewujudkan kemakmuran bagi Indonesia. Melalui sinergi dan dukungan dari para stakeholders, PGN optimistis gas bumi dapat menjadi bagian dari solusi dari kebutuhan energi di Indonesia yang akan terus membesar,” pungkas Hendi. (chan/dtc)