JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Presiden Joko Widodo menegaskan : “Di bidang ekonomi, tren pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020 dari -5,32 persen, membaik di kuartal III 2020 jadi -3,49 persen”.
“Ini juga harus kita perbaiki agar kuartal IV 2020 lebih baik dibanding kuartal III 2020,” tegas Kepala Negara kata Presiden pada Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Istana Presiden, Senin (23/11/2020).
- Ampun Kita Resesi Ekonomi Minus 1 sampai 2,9 Persen
- Sri Mulyani Sebut Indonesia Resesi Ekonomi
- IMF : “Bencana Krisis Jauh dari Selesai”
Presiden perintahkan tim Komite Penanganan COVID-19 dan PEN serta pemerintah daerah, mencegah dan tidak segan mengintervensi secara tegas kegiatan yang berpotensi melanggar protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. “Lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin,” ujar Jokowi.
Ia lantas meminta jajaran atur strategi rem – gas kendalikan COVID-19 dan memulihkan ekonomi nasional, tidak kendur dan tak kehilangan keseimbangan. Karena keseimbangan antara rem dan gas harus dijaga dan jangan sampai timbul kebijakan yang memicu risiko penularan COVID-19 gelombang kedua.
Edisi 22 November 2020, rata-rata kasus aktif COVID-19 di Indonesia 12,78 persen, jauh lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang sebesar 28,41 persen. Rata rata tingkat kesembuhan pasien COVID-19 mencapai 84,03 persen atau lebih tinggi dibanding dunia yang sebesar 69,2 persen. (friz)