JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Presiden Joko Widodo perintah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terus mendampingi para keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Pulai Laki, Kepulauan Seribu, Indonesia, kemarin.
“Pak Presiden meminta kepada saya memberikan pendampingan diperolehnya hak-hak daripada keluarga korban,” tegas Menhub pada konferensi pers melaui YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (12/1/2021).
- PT Jasa Raharja Santuni Korban Sriwijaya Air SJ-182
- Kasihan Korban Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182
- Identifikasi 21 DNA Korban Sriwijaya Air SJ-182
Lanjut Menhub : “Segala sesuatu yang merupakan hak (keluarga korban) harus diselesaikan dengan baik dan cepat,”.
Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Boeing 737-500 hilang kontak pada posisi 11 mil laut (nautical mile/nm) di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena faktor cuaca. Data manifes, pesawat buatan 1994 membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah diinvestigasi dan pencarian oleh Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (elshinta/ling)