CIN- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Rabu (29/5), mewisuda sebanyak 375 orang lulusan Perguruan Tinggi Kedinasan Akademi Minyak dan Gas Bumi (PTK Akamigas) Tahun Akademik 2012/2013, yang berlangsung di gedung Wisuda Akamigas, Cepu, Blora, jawa Tengah.
Wisudawan dan wisudawati yang dilantik terdiri  dari 12  program studi, yaitu Program Studi Fire and Safety 6 orang, Instrumen dan Elektronika 26 orang, Keinspekturan 64 orang, Laboratorium Pengolahan 12 orang, Manajeman Pertambangan dan Energi 20 orang, Management Services Migas 21 orang, Pemasaran dan Niaga 49 orang, Produksi 36 orang, Refinery 107 orang, Teknologi Gas 21 orang, Teknik Misin Lapangan 3 orang, dan Utilities 10 orang.
Menteri Wacik dalam pidato sambutannya menghimbau para lulusan Akamigas tahun akdemik 2012-2013 agar tidak terpengaruh iming-iming gaji yang tingi yang ditawarakan oleh perusahaan minyak asing di luar negeri sehingga mengakibatkan sebagian besar sumber daya manusia (SDM) minyak dan gas bumi nasional memilih untuk bekerja di luar negeri.
“Saya percaya bahwa di dalam dada kalian ada merah putih. Oleh karena itu, jangan tinggalkan Indonesia kita yang kaya raya akan sumber daya alam. Berkaryalah, kejar prestasi untuk bangsa kita dan bukan untuk bangsa lain,†tandas Jero Wacik.
Hadir pula pada kesempatan itu Gubernur Jawa Tengah Bibit Waloyo, segenap jajaran Muspida Tingkat II Cepu Blora dan pejabat Eselon I Kementeri ESDM, unsure pimpinan SKK Migas dan unsure pimpinan PT Pertamina (Persero).
Wacik menjelaskan, PTK Akamigas merupakan salah satu Satuan Kerja di lingkungan Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang didirikan sejak tahun 1967. PTK Akamigas melaksanakan pendidikan berjenjang bagi sumber daya manusia di sektor ESDM pada Program Diploma I, Diploma II, Diploma III dan Diploma IV.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat ESDM,  M Teguh Pamudji mengatakan, dari 375 orang wisudawan tersebut, 66% berasal dari Industri Migas seperti PT Pertamina (Persero), PT PGN, Petrochina, Vico, dan industri penunjang lainnya; 31% dari Pemerintah Daerah se-Indonesia; 2% dari Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, dan 1% dari Timor Leste. (kani)