JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Lima belas (15) orang diyakini tewas dan sembilan lainnya hilang di pulau Kyushu, Jepang selatan, saat hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Empat belas korban ditemukan di panti jompo yang sama banjir sementara yang lain ditarik dari tanah longsor. Kematian belum disertifikasi secara resmi.
Pihak berwenang telah memerintahkan lebih dari 200.000 untuk mengungsi dan 10.000 tentara dikirim untuk membantu penyelamat.
Gubernur Kumamoto, Ikuo Kabashima, mengatakan kepada wartawan bahwa para korban di panti jompo telah ditemukan “dalam penangkapan kardio-pernapasan” – sebuah istilah yang digunakan di Jepang sebelum seorang dokter secara resmi menyatakan kematian.
Rekaman menunjukkan sebuah jembatan di atas sungai Kuma terhanyut, dengan gambar-gambar lain dari mobil dan rumah yang terendam.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan curah hujan seperti itu belum pernah terlihat sebelumnya di wilayah tersebut.
Seorang wanita yang mengungsi di pusat evakuasi mengatakan dia tidak pernah membayangkan hujan bisa begitu kuat, sementara yang lain mengatakan dia bisa merasakan getaran air yang bergejolak dari sungai terdekat.
Haruka Yamada, yang tinggal di Ashikita di prefektur Kumamoto, mengatakan kepada Kyodo: “Saya melihat pohon-pohon besar dan bagian-bagian rumah tersapu dan mendengar mereka menabrak sesuatu. Udara dipenuhi dengan bau gas bocor dan selokan.”
Penyiar NHK mengatakan ada laporan bahwa delapan rumah di distrik Takinoue kota itu hanyut. (caca)