JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Jacob Black Sr, ayah dari Jacob Black, seorang pria kulit hitam yang ditembak polisi telah menolak untuk “bermain politik” dengan kehidupan putranya ketika Donald Trump mengunjungi kota Kenosha pada hari Selasa (1/9/2020).
Penembakan Jacob Blake memicu gelombang baru protes anti-rasisme di AS, yang mendorong seruan kepada Presiden Trump untuk mengakui dia dan keluarganya.
Presiden Trump akan menemui petugas polisi dalam kunjungan itu, tetapi tidak dengan keluarga Blake.

Kunjungan Trump itu datang dengan “hukum dan ketertiban” menjadi sangat dipolitisasi menjelang pemilihan presiden 3 November.
Dalam wawancara dengan CNN, ayah Blake, Jacob Blake Sr, mengatakan kehidupan putranya lebih penting daripada pertemuan dengan Presiden Trump.
“Saya tidak terjun ke politik. Ini semua tentang anak saya, bung. Ini tidak ada hubungannya dengan foto,” katanya.
Pejabat lokal telah mendesak Trump untuk tidak mengunjungi Kenosha, di negara bagian Wisconsin, karena khawatir kehadirannya di kota itu dapat menyalakan kembali protes yang telah mereda dalam beberapa hari terakhir.
Tetapi Trump telah menolak permohonan mereka, menuduh walikota dan gubernur Demokrat gagal memahami kekerasan saat ia mengajukan tawaran untuk membuat undang-undang dan memerintahkan masalah utama dalam upayanya untuk memenangkan masa jabatan kedua di Gedung Putih.
Menjelang perjalanan Kenosha, presiden mengatakan dia tidak akan bertemu keluarga Tuan Blake karena mereka ingin hadir pengacara. (bbc/oca)