JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Israel mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak (drone) milik Hamas dalam sepekan serangan ke Gaza, Senin (14/7/2014).
Ini merupakan laporan pertama terkait penyebaran pesawat tak berawak oleh militan Palestina tersebut yang serangan roket-roketnya telah disadap secara teratur oleh Israel.
“Hamas, kelompok Islam yang memerintah Gaza, mengatakan, sayap bersenjatanya telah mengirim beberapa pesawat tanpa awak untuk melaksanakan “misi khusus” jauh di dalam Israel, suatu perkembangan yang jika dikonfirmasi, akan menandai langkah dalam kecanggihan persenjataannya,” demikian dilansir Reuters, Senin (14/7/2014).
Pejabat kesehatan di Gaza menyebut, lebih dari 166 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, telah tewas selama sepekan invasi Isreal ke wilayah mereka.
“Telah ada tanda-tanda yang menunjukkan serangan akan berakhir,” imbuh Reuters.
Pejabat militer Israel mengatakan, pada Minggu malam, pesawat dan kapal perang angkatan lautnya menyerang 204 target di Jalur Gaza. Serangan tersebut merupakan yang terburuk dalam hampir dua tahun konflik Palestina-Israel. Para pejabat kesehatan menyebut, sedikitnya 20 orang terluka dalam serangan tersebut.
“Militan Palestina menembakkan lebih dari 20 roket ke Israel, tapi tidak menimbulkan korban,” pejabat militer itu menambahkan.
Militer Israel mengatakan, drone Hamas yang ditembak jatuh, dicegat di dekat pelabuhan Ashdod oleh rudal Patriot buatan AS yang sebagian besar tidak efektif saat digunakan Israel dalam menghadapi rudal Scud Irak pada Perang Teluk 1991.
Pasca dijatuhkan, militer berusaha menemukan puing-puing drone tersebut di daerah yang berlokasi sekitar 25 km di utara Gaza, untuk mengetahui apakah peswat nirawak itu membawa bahan peledak.
Tidak ada tanda-tanda setiap eskalasi tajam atas serangan Israel di Jalur Gaza utara, di mana Israel mengancam pada hari Minggu untuk meningkatkan serangan terhadap situs-roket peluncuran di beberapa bagian kota Beit Lahiya, dan mendesak ribuan warga untuk meninggalkan rumah mereka.
Sebuah badan bantuan PBB mengatakan, sekitar seperempat dari warga Beit Lahiya, atau sekitar 70.000 penduduk, melarikan diri lebih dalam ke Jalur Gaza.
Al-Mezan, sebuah kelompok hak asasi manusia Palestina yang berbasis di Gaza, mengatakan, 869 rumah warga Palestina telah hancur atau rusak akibat serangan Israel selama seminggu terakhir. (man)