BAGHDAD, CITRAINDONESIA.COM- Kelompok militan Islamic State of Iraq ande Sham (ISIS) memburu warga non-Sunni dan yang menentang mereka. ISIS juga mengancam akan mengeksekusi pejabat dan prajurit yang tidak berjanji untuk setia kepada kekhalifahan yang baru-baru ini mereka dirikan.
“Informasi ini disampaikan oleh warga Irak yang kini hidup dalam pengungsian,” demikian dilansir BBC, Jumat (4/7/2014).
Media asal Inggris itu melansir, sejak setelah kota Mosul, Tikrit, dan kota-kota lain di barat laut Irak dikuasai kelompok militan Sunni tersebut bulan lalu, lebih dari 1 juta orang mengungsi, sementara sekitar 2.461 orang terbunuh pada Juni lalu.
Pengungsi di kota Sinjar yang dikuasai kaum Kurdi, dekat Tal Afar, mengatakan, kota dan desa asal mereka sekarang secara sistematis telah dikosongkan oleh ISIS. Kebanyakan pengungsi adalah kaum Syiah, Kristien, dan etnis Kurdi.
“Untuk Syiah, jika mereka tidak bisa ditukar dengan tahanan, (ISIS) akan memenggal kepala mereka,” kata Hassan, seorang etnis Kurdi yang sempat ditahan selama 16 hari, dan dibebaskan keluarganya dengan membayar US$51.500.
Bashar al-Khiki, pemimpin daerah provinsi yang pindah dari Mosul, mengatakan, ISIS “mengumpulkan informasi tentang orang-orang dan menyusun database untuk mengidentifikasi orang-orang yang bekerja untuk pasukan pemerintah atau keamanan.
“Jika mereka tidak bertobat dan berjanji setia kepada kekhilafahan yang didirikan ISIS, akan dibunuh. Banyak orang-orang hilang di Mosul,” tambahnya.
Kelompok hak asasi manusia telah melaporkan bahwa militan ISIS telah mensweeping Mosul untuk mencari warga non-Sunni dan yang menentang mereka.
Pekan lalu ISIS telah mendirikan kekhilafahan yang disebut Islamic State atau Negara Islam, dengan Abu Bakar al-Baghdadi sebagai kalifah atau pemimpinnya. Negara ini meliputi Suriah dan Irak, namun dikabarkan akan diperluas ke wilayah-wilayah sekitarnya, termasuk Jordania.
Meski didirikan di Timur Tengah, al-Baghdadi telah mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar tunduk pada kekhalifahan yang mereka dirikan, dan meminta umat Islam bergerak ke Irak untuk mendukung perjuangan ISIS. (kris)