BAGHDAD, CITRAINDONESIA.COM- Kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menabuh genderang perang dengan Amerika Serikat (AS).
Pasalnya, kelompok militan Sunni ini menayangkan sebuah video berisi ancaman bahwa mereka akan menyerang warga negara AS dimana pun mereka berada.
Seperti dilansir Antara, Selasa (19/8/2014), dalam video itu diperlihatkan foto seorang warga AS yang dipenggal dan korban-korban yang tewas akibat ditembak.
Video itu dilengkapi teks berbunyi: “We will drown all of you in blood (kami akan tenggelamkan kalian dalam lautan darah)”.
ISIS saat ini tengah menghadapi gempuran-gempuran tiga kubu sekaligus, yakni tentara AS, tentara pemerintah Irak dan tentara Kurdi yang didukung AS.
ISIS yang pada Juli lalu mendirikan Daulah Islamiyah dan memenggal namanya menjadi IS (Islamic State), dianggap telah menjadi ancaman bagi warga minoritas Irak yang memeluk Kriten dan Zoroastrianisme yang dianut etnis Yazidi, sehingga dengan dalih demi mencegah genosida dan juga untuk melindungi kepentingan minyak AS di Irak, Presiden AS Barack Obama mengizinkan tentaranya menyerang ISIS.
Hingga kini telah belasan kali pasukan militan yang diakui Hillary Clinton dibentuk AS tersebut, dihujani bom dari udara sehingga perangkat arterinya hancur, dan banyak pejuangnya yang tewas.
Namun ISIS tak menyerah. Demi menegakkan Negara Islam yang didirikannya, dan yang meliputi wilayah Irak serta Suriah, komplotan ini menyerang desa-desa dan kota yang dihuni penganut aliran non Sunni. Kota Sinjar tempat bermukim etnis Yazidi, termasuk yang diserang.
Daily Mail mengabarkan, di kantong-kantong tempat dimana etnis Yazidi tinggal, ISIS membujuk agar warga etnis itu meninggalkan keyakinannya. Yang menolak, jika pria, maka dibunuh. Sedang yang wanita diculik untuk dinikahi agar melahirkan genarasi Islam baru.
Hingga Senin kemarin media Inggris itu menyebut, ISIS telah menculik 3.000 wanita Yazidi, dan membunuh lebih dari 100 pria dari etnis itu.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa ISIS telah menyimpang dari ajaran Islam, dan melarang umat Muslim di Indonesia untuk mendukung perjuangannya mendirikan Negara Islam di Timur Tengah. (man)