SURABAYA, CITRAINDONESIA.COM- Gubernur Khofifah Indar Parawansa menggunakan hak suaranya di TPS 25 Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Saat mencoblos, Khofifah berjalan kaki dari kediamannya dengan ditemani putranya, Ali Mannagalli.
TPS 25 berada di sebelah kediaman Khofifah, tepatnya di halaman SMK PGRI 1 Surabaya. TPS ini menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang ketat.
Warga yang hendak mencoblos ke TPS diwajibkan menggunakan masker. Sebelum masuk bilik pencoblosan, Khofifah juga mencuci tangan dengan sabun dan diperiksa suhu tubuhnya.
- Khofifah : Jatim Covid-19 Terendah Setelah Gorontalo
- Keluarga Gubernur Khofifah Tidak Maju di Pilkada 2020
- Jelang Pilkada 9 Desember, Menko Polhukam Ingatkan Disiplin Prokes di TPS
Kemudian, saat hendak mencoblos, Khofifah juga menggunakan sarung tangan plastik yang telah disediakan panitia. Setelah mencoblos, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini diarahkan membuang sarung tangan sekali pakai tersebut ke tempat sampah dan mencuci tangan kembali sebelum kembali ke kediaman.
Usai mencoblos, Khofifah berpesan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Khofifah juga mengingatkan agar masyarakat datang ke TPS dengan menerapkan protokol kesehatan.
Tak hanya itu, Khofifah juga meminta siapapun calon yang terpilih nanti tidak melakukan euforia yang berlebih, karena masih dalam pandemi COVID-19.
“Siapapun yang terpilih mohon syukuran dilakukan tidak euforia. Jadi dikhawatirkan syukuran di pendukungnya, RT, RW syukuran,” pesan Khofifah usai mencoblos di Surabaya, Rabu (9/12/2020).
Khofifah juga khawatir syukuran yang dilakukan tanpa menerapkan protokol kesehatan akan menimbulkan klaster baru.
Di kesempatan yang sama, Khofifah juga mengingatkan para petugas TPS bisa menerapkan protokol kesehatan ketat sehingga tidak terjadi penularan COVID-19.
“Saya khawatir, itu tolong dijaga jangan ada proses yang melonggarkan prokes. Ingat penyebaran COVID-19 ini belum berhenti,” tandas Khofifah. (ato/dtk)