JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Jika sebelumnya otoritas anti monopili Uni Eropa (EU anti trust), kini orang di India ramaikan kasus vendor pasar online Amazon, milik Jeff Bezos
Di mana, Bombay Stock Exchange (BSE) India pun akan berkonsultasi dengan regulator pasar dan mencari klarifikasi dari Future Retail FRTL.NS dan Reliance Industries RELI.NS tentang transaksi $ 3,4 miliar mereka, menyusul keberatan Amazon atas kesepakatan itu, kata sumber bursa.
Amazon AMZN.O pada 25 Oktober memenangkan perintah dari Arbitrator Singapura (otoritas hukum) untuk menghentikan kesepakatan Future untuk menjual aset ritel ke Reliance, dengan alasan grup pengecer India melanggar ketentuan kontrak tertentu yang disepakati tahun lalu dalam kesepakatan terpisah dengan perusahaan AS.
- Anti Monopoli Jerman Selidiki Amazon dan Apple
- UE Usut Monopoli Amazon
- Jeff Bezos Paling Tajir Krisis Covid-19
Kedua perusahaan India bereaksi terhadap keputusan tersebut dengan mengatakan mereka ingin menyelesaikan kesepakatan “tanpa penundaan”. Amazon sekarang telah menulis surat kepada regulator pasar modal SEBI, serta BSE dan Bursa Efek Nasional, untuk menunda kesepakatan sehubungan dengan perintah arbitrase, kata dua sumber terpisah.
Sumber BSE mengatakan akan berkonsultasi dengan SEBI tentang sikapnya terhadap kesepakatan itu dan bursa pada hari Jumat juga berencana untuk mencari klarifikasi dari Future dan Reliance Retail.
SEBI dan bursa efek tidak menanggapi permintaan komentar. Amazon menolak berkomentar, sementara Future dan Reliance tidak segera menanggapi.
Sengketa ini berpusat pada keputusan Future pada bulan Agustus untuk menjual ritel, grosir, dan beberapa bisnis lainnya ke Reliance seharga $ 3,38 miliar, termasuk utang.
Amazon berargumen bahwa kesepakatan tahun 2019 yang dimilikinya dengan unit Future memiliki klausul yang mengatakan bahwa grup India tidak dapat menjual aset ritelnya kepada siapa pun dalam daftar “orang yang dibatasi” termasuk perusahaan mana pun dari grup kepala Reliance Mukesh Ambani.
Amazon telah membagikan salinan perintah sementara arbitrator Singapura dengan SEBI dan dua bursa saham, berharap mereka akan turun tangan untuk menghentikan persetujuan, kata sumber kedua.
Orang-orang yang mengetahui kasus ini sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa perintah arbitrator Singapura tidak secara otomatis dapat diberlakukan di India dan Amazon mungkin perlu mendapatkan perintah yang mengikat dari pengadilan India, lapor Reuters. (mulia)