
JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Sepertinya niat pemerintah untuk mengelola PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) secara utuh tidak bisa terealisasi seperti apa yang ada pada master agreement.
Pasalnya, hari ini tepat dimana perjanjian RI dan Jepang terkait Inalum berakhir. Namun, kedua negara belum bisa duduk bersama lantaran masih terdapat hal-hal yang belum bisa disepakati.
“Ditunda dalam beberapa hari kedepan. Ada addendum perpanjang sampai beberapa hari kedepan,†kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Menurutnya perubahan penandatanganan pengakhiran kontrak dengan Nippon Asahan Aluminium (NAA) tidak akan mengganggu proses. Kedua pihak masih dalam pembahasan internal.
“Nggak usah dibesar-besarkan, ini karena adanya perundingan internal,†ujarnya.
Hidayat juga mengaku hingga detik ini dirinya terus memantau perkembangan terbaru pengambilalihan Inalum ke pangkuan Ibu Pertiwi. (iskandar)