Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 5,09 poin (0,73 persen) ke level 694,47.
Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pelemahan indeks BEI dipengaruhi oleh sentimen data non-manufacturing “Purchasing Managers Index” (PMI) AS pada bulan Desember 2013 yang turun 90 basis poin (bps).
Dari dalam negeri, lanjut dia, saham sektor pertanian yang mengalami tekanan cukup dalam menambah sentimen negatif indeks BEI.
Tertekannya saham sektor itu menyusul harga pangan dunia yang diperkirakan menurun sehingga membuka peluang tekanan impor pangan ke dalam negeri, jelasnya.
Ia memproyeksikan pada Rabu (8/1) IHSG akan kembali bergerak berfluktuasi cenderung melemah meskipun didukung adanya berita positif mengenai obligasi global Indonesia yang mendapat peringkat BBB- (triple B minus) oleh Fitch Ratings.
“Data perekonomian China yang diprediksikan sedikit pesimis juga dapat memengaruhi IHSG, investor juga akan berhati-hati mengambil keputusan menyambut pengumuman BI rate pada Kamis mendatang,” katanya.
Analis Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja menambahkan perdagangan pada Rabu (8/1) akan dipengaruhi oleh data tingkat inflasi negara Eropa yang diperkirakan naik 0,9 persen secara tahunan (YoY) dan data neraca perdagangan AS yang diperkirakan mengalami defisit sebesar 40 miliar dolar AS. (eka)