JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Nasib malang menimpa balita berusia 3 tahun yang tinggal di salah satu rumah bedeng di Jalan Indo Karya Barat I RT 05/06, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Jumat (25/7/2014) sekitar pukul 13:10 WIB, kompor gas ibu kandung anak itu, Ida (22), meledak, dan si ibu yang panik langsung berlari menyelamatkan diri ke luar rumah, lupa kalau anak semata wayangnya itu masih lelap di tempat tidur.
Tak ayal, ketika kobaran api melalap membakar rumah bedeng itu, juga dua rumah bedeng di sebelahnya, sang anak ikut tertelan api. Tewas mengenaskan.
Rahim (47), saksi mata, mengakui, kejadian memang berlangsung amat cepat, karena material bedeng memang terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
Maka begitu kompor meledak dan api membakar sekitarnya, dalam sekejap api membakar tiga rumah bedeng sekaligus. Saat kejadian ayah korban, Khaerul (26), sedang berdagang satai di Sunter Mall.
“Kami sudah berusaha memadamkan api itu, tapi api cepat membesar sehingga tidak bisa dikuasai,” katanya.
Api berhasil dipadamkan setelah 12 unit mobil Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Sudin Damkar) dan Penanggulangan Bencana (PB) Jakarta Utara menyemprotkan berkubik-kubik air hingga selama sekitar 30 menit.
Setelah itu, di antara puing-puing bedeng dan asap yang masih mengepul, petugas dan ibu korban mencari-cari jenazah balita malang itu, dan menemukannya dalam keadaan sudah gosong.
“Korban sudah dibawa RSPI Sulianti Saroso untuk diotopsi,” jelas perwira piket Sudin Damkar dan PB Jakarta Utara, Putut Djantoko.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Sulastoyo mengatakan pihaknya masih mendalami kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk ibu korban, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Dari keterangan saksi, saat kejadian ibunya lagi menidurkan sang anak, tapi dia lupa matikan kompor, dan meledak,” katanya.
Ibu korban hanya dapat menangisi menyesali keteledorannya yang langsung lari meninggalkan anaknya, setelah kompor meledak. (chan)