JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Serikat pekerja terus memperjuangkan haknya di tanah air. Permintaan kenaikan upah menjadi isu utama serikat pekerja menggelar aksinya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, dimulai dari hari ini 28-30 Oktober aksi-aksi prakondisi/pemanasan mogok nasional akan terus dilaksanakan.
“Sepuluh ribu buruh sudah melakukan aksi di KBN Cakung dan Industri Pulogadung. Sementara, masa terbanyak hari ini ada di Bandung raya, Cimahi, Kabupaten Bandung sebanyak 50 ribu buruh turun untuk melakukan prakondisi Mogok nasional yang dimotori oleh KSPSI, FSP-LEM, KSPI, SPN, SBSI 92, Sekber Buruh, GSBI, FSBI, FBLP, FSP-Kahutindo, FSPMI, FSP-KEP, SBSI, FSP-Farkes, FSP-PPMI, dan KNGB,†katanya di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Terkait upah di Jakarta, buruh kata Said menolak penetapan KHL(komponen hidup layak) DKI Jakarta yang dilakukan pemerintah, dan apindo secara sepihak, dimana KHL DKI 2014 ditetapkan hanya sebesar Rp2.299.860.
Menurutnya, hasil KHL yang disetujui pemerintah, dan apindo adalah ilegal. Sebab, semua anggota dewan pengupahan DKIÂ dari unsur buruh walkout dari pertemuan dewan pengupahan dan tidak dihadiri oleh unsur akademisi, disamping itu dikarenakan, Perhitungan tersebut mengunakan rata-rata KHL 2013 yang seharus mengunajkan metode regresi KHL sampai dengan Desember 2014 (karena KHL tersebut diberlakukan untuk upah minimum 2014).
Sehingga angka KHL yang dihasilkan dengan metode regresi tersebut sebesar Rp2.767.320. Jadi, lanjut dia, kenaikan upah minimum 50% sangat rasional bila dilihat dari angka KHL dari hasil perhitungan regresi sampai desember 2014, ditambah inflasi dan produktifitas. Sehingga diperkirakan angka upah minimum melebihi Rp3 juta perbulan. (iskandar)