JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Nasib Guru di Indonesia terutama dialami ribuan Guru Honorer masih saja bagai hidup di persimpangan jalan.
‘Gaji cetek, kerja berat, siapa yang peduli. Bahkan Presiden Jokowi sekalipun, tak begitu peduli nasib guru honorer. Miris memang kendati para guru honorer itu sudah mengabdikan dirinya sejak puluhan tahun lalu, tapi harapan mereka diangkat jadi PNS tak juga jelas. Entah sampai kapan mereka harus memderita’, ujar Ny Sukma, seorang warga Jakarta berujar, Minggu (25/11/2018).
Sejatinya para Capres tahun 2018 ini berani angkat isu guru honorer sebagai dagangan politiknya karena guru ini bagian dari rakyat kecil yang harus diperjuangkan nasibnya dan keluarganya.
‘ Kemudian pengabdiannya mengajari anak-anak murid jadi pintar itu tak terhingga nilainya. Tapi kok para bapak Capres gak tertarik ya. Padahal jumlahnya amat banyak loh suaranya’, katanya rada heran. ‘ Atau guru dinilai gak penting ya sama bapak- bapak capres dan cawapres’, tanyanya.
Sekedar informasi. ‘Terima kasih.Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 73’, ujar akun PBPGRI_OFFICIAL, dikutif Minggu (25/11/2018).
Lanjutnya: ‘Guru harus siap berubah dan menjadi agen perubahan bangsa.Teknologi tdk akan menggantikan peran guru yg mengedepankan hati dan kecintaan dlm mendidik.Profesional, sejahtera, terlindungi & bermartabat’.
Nah Ny Sukma juga mempertanyakan kutifan yang terakhir yakni: Profesional, sejahtera, terlindungi & bermartabat.
”Wong guru honorernya aja dicuekin. Gimana dia mau profesional, sejahtera, terlindungi, sejahtera? Tuh gajinya aja sebulan cuma 300 ribuan. Bahkan guru-guru guru honorer yang demo di depan istana Presiden Jokowi, sampai mulut berbusa- busa, gak didengerin kok. Aneh itu cuitan. Kasihanilah mereka pahlawan tanpa tanda jasa. Kelian tidak jadi orang hebat tanpa jasa para guru’, sindirinya. (Caca)