JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ketegangan di Irak yang membuat Presiden AS Barack Obama memutuskan turun tangan, tak hanya mempengaruhi harga minyak mentah dunia.
Bloomberg, Senin (16/6/2014), melansir, perang sektarian di Negeri 1001 Malam tersebut membuat harga logam berharga seperti emas, perak, palladium dan platinum menanjak. Bahkan harga emas naik ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir, sehingga pelaku pasar terdorong untuk mencari instrumen safe haven seperti obligasi.
Di pasar pengiriman cepat, bullion naik 0,5% menjadi US$ 1.282,98 per ons troi, harga tertinggi sejak 27 Mei.
Di Bursa Singapura, koin emas tersebut pada pukul 09.31 waktu setempat, diperdagangkan dengan harga US$ 1.282,58 per ons troi.
Harga emas untuk pengiriman Agustus di Bursa Comex, AS, juga menanjak 0,7% ke US$ 1.283,1, tertinggi sejak 27 Mei. Sepanjang tahun ini, harga emas menguat 6,7% ditopang kekhawatiran pasar atas konflik Ukraina-Rusia.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman segera, juga menanjak 1% ke US$ 19,89 per ons troi, harga tertingginya sejak 14 Mei. Palladium juga naik 1% ke US$ 822,74 per ons, sementara platinum naik 0,6% ke harga US$ 1.442,56 per ons troi.
“Tak hanya emas, sebagian investor juga memilih menjual saham untuk disimpan di instrumen yang lebih aman, sseperti obligasi. Ini aksi pasar wajar yang wajar,” jelas Toby Lawson, Kepala perdagangan berjangka, option, dan ekuitas di Newedge Group SA.
Jurubicara militer Irak Qassim Ata, kemarin, mengumumkan, militer telah melumpuhkan lebih dari 279 anggota kelompok militan ISIS, dan negara penghasil minyak kedua terbesar di OPEC ini tengah berupaya mengambil alih kondisi dari kelompok yang terkait dengan jaringan Al-Qaeda tersebut. (friz)