JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Harga Karet kembali terpuruk. Harganya sempat membaik menyusul terjalinnya koordinasi baik tiga negara penghasil karet dunia (International Rubber Tripartite Rubber Council/ ITRC) yakni  Indonesia, Malaysia, dan Thailand pada 2012.
Seperti diketahui, harga karet Indonesia, Thailan dan Malaysia dulunya di pasar dunia sempat menyentuh angka US$6 dolar/kg. Tahun 2012 turun hingga menyentuh level US$2,5/kg. Angka ini di laur perkiraan dunia.
Nah hari ini, harga terbaru karet Indonesia dijual di bursa berjangka komoditi Singapura kembali goyah. Merosot walau tipis.
“Namun penurunan ini mengganggu sikologis kita. Bahkan mungki juga negara penghasil karet,” ungkap Ramsena Sukatnoto, pedagang karet di Belawan (Sumut).
Menurutnya, sekarang ini harusnya harga karet tidak turun. Karena industri manufaktur duia tengah giat menggenjot produksi.
“Ini kan awal tahun. Perencanaan produksi matang. Kalau misalnya ada penurunan- lazimnya menjelang akhir tahun. Klo sekarangkan masih sibuknya produksi,” ujarnya.
Kendati demikian, kata dia, belum mendengar adanya cerita dari daerah penghasil untuk menurunkan volume produksinya. “Belum dengar,” jelasnya.
Berdasarkan data perdagangan karet hari ini, karet jenis TSR 20 (Futures) untuk pengiriman Juli dan Ags’13 ke bursa Singapura hanya laku US$ 249,80 Sen/ Kg.
Artinya harga itu terjadi penurunan hingga US$ 3 sen apabila dibangkan dengan harga pada perdagangan Jun’13 US$ 251 sen/ Kg. Sementara itu harga di pasar SPOT Palembang sebesar Rp24.087/ Kg. (friz)