JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Polisi Prancis gerebek rumah puluhan tersangka radikal Islam setelah pemenggalan kepala seorang guru yang menunjukkan kartun kontroversial Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Beberapa dari mereka yang diinterogasi diyakini telah memposting pesan dukungan untuk pembunuh Samuel Paty, kata bbc Senin (19/10/2020).
Pemerintah juga mengatakan sedang menyelidiki 51 asosiasi Muslim Prancis. Sebelumnya, Polisi menembak mati tersangka pembunuh Paty pada hari Jumat di pinggiran kota Paris.
- Marika Bret Penghina Nabi Muhammad Ngacir
- IRGC Kutuk Penistaan Alquran dan Nabi Muhammad
- Terbit Lagi Kartun Nabi Muhammad
Pada hari Senin, Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin mengatakan beberapa asosiasi Muslim akan ditutup. Dia mengatakan operasi tersebut mengirimkan pesan bahwa “tidak ada jeda bagi musuh republik”, dan bahwa mereka diharapkan berlanjut sepanjang minggu.
Sementara itu, sekitar 80 orang akan diwawancarai oleh polisi atas ujaran kebencian online, tambah Darmanin.
Mereka termasuk orang-orang yang dianggap tergabung dalam organisasi seperti Collective Against Islamophobia. Di situs webnya, kelompok tersebut menggambarkan dirinya sebagai “organisasi hak asasi manusia yang misinya memerangi Islamofobia” yang bermitra dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa di antara lembaga-lembaga lain.
Tuan Paty dibunuh di Conflans-Sainte-Honorine pinggiran kota Paris. Seorang anak berusia 18 tahun yang lahir di Moskow asal Chechnya ditembak mati oleh polisi pada hari Jumat. (bbc/oca)