GAZA, CITRAINDONESIA.COM- Hamas akhirnya bersedia melakukan gencatan senjata dengan Isreal setelah penolakannya membuat negera Zionis itu kembali menggempur Gaza, dan membuat jumlah korban tewas sejak invasi Isreal 10 hari lalu, bertambah menjadi 223 orang.
Sayangnya, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (17/7/2014), gencatan senjata yang dilakukan hari ini tersebut hanya berlangsung selama 5 jam, terhitung sejak pukul 10.00 waktu setempat.
“Kesepakatan itu dicapai agar bantuan kemanusiaan PBB bagi para korban, bisa masuk ke Jalur Gaza,” urai Al Jazeera.
PBB kemarin mendesak Isreal untuk tetap menyetujui usulan Mesir melakukan gencatan senjata, dan tidak lagi menyerang Gaza guna tidak menambah panjang daftar warga sipil, terutama wanita dan anak-anak, yang menjadi korban.
Atas permintaan tersebut, militer Israel mengatakan, mereka akan menahan diri untuk menyerang Jalur Gaza dari pukul 10.00 hingga pukul 15.00 waktu Gaza.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, mengkonfirmasi bahwa Hamas juga setuju mematuhi PBB. â€Kelompok ini setuju untuk gencatan senjata selama lima jam, mulai dari pukul 10.00 pada hari Kamis,†katanya.
Selain 223 orang tewas, invasi Israel melalui udara dan darat telah melukai 1.600 warga Gaza lainnya, sehingga rumah sakit di wilayah itu kelebihan pasien dan kehabisan pasokan medis.
Palang Merah bahkan mengatakan, gempuran Israel membuat warga Gaza mengalami krisis air.
Kemarin, setelah Hamas menyatakan menolak usulan Mesir untuk melakukan gencatan senjata, Israel kembali membombardir Gaza, dan Hamas membalasnya dengan tembakan roket.
Mesir kembali mendesak Hamas dan Israel mengirimkan delegasi ke Kairo untuk membahas persyaratan gencatan senjata lebih lanjut.
Hamas mengatakan, pihaknya bersedia melakukan gencatan senjata jika Israel memenuhi persyaratan yang mereka tuntut.
“Inisiatif (gencatan senjata) ini harus mencakup kata-kata yang jelas, yakni Israel sepenuhnya mencabut blokade terhadap Gaza, termasuk membuka semua penyeberangan dan melepaskan para tahanan yang disepakati ditukar dengan Gilad Shalit tahanan Israel yang dilepas Hamas di Tepi Barat,†kata pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad. (kris)