JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pabrik Seng Indonesia (Gapsi) Rudy S Syamsuddin berharap pemerintah melakukan tindakan tegas kepada importir nakal yang memasukan produk Baja Lembaran Lapis Seng (BjLS)Â ke pasar Indonesia.
Akibat beredarnya produk Baja Lembaran Lapis Seng (BjLS) yang tidak memenuhi syarat mutu Standard Nasional Indonesia (SNI) kata Rudy produksi industri lokal mengalami penurunan 50 persen.
“Penurunan produksi sekitar 50 persen dari total rata-rata produksi terpasang Gapsi yang sekitar 1,1 juta ton per tahun menjadi 500 ribu ton per tahun. Kalau dibiari terus industrinya mati,†katanya di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Untuk itu lanjutnya, Gapsi berharap ada tindakan tegas dari pemerintah mengenai barang impor seng yang marak peredarannya di Indonesia.
Rudy menambahkan untuk membangun sebuah industri itu memerlukan dana yang besar. Namun, jika tindakan peredaran barang impor ilegal ini tidak ditindak tegas, maka sama saja dengan mematikan industri seng dalam negeri. (iskandar)