JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Para delegasi dan Menteri Keuangan dan Bank Sentral G20 di Buenos Aires, memprotes keras perang dagang AS- China, berimbas dan merusak perekonomian global.
Demikian isu terkini dari pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 ekonomi selama dua hari tersebut.
Pada hari pembukaan, mereka terfokus membahas risiko perang dagang itu terhadap ekonomi global, terlebih tentang proteksionisme diterapkan oleh AS tersebut.
- Mendag: Tingkatkan Kejasama Dengan AS
- Peringatan Keras UE Kepada Trump Soal Perang Dagang
- Ini Kata Menkeu Sri Mulyani dari G20
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, baru-baru ini menetapkan bea masuk tinggi terhadap produk-produk China dan China juga menganggapi dengan langkah-langkah balasan.
Sementara Menteri Keuangan Jepang Taro Aso, mengatakan dalam jumpa pers setelah pertemuan itu proteksionisme tidak menguntungkan siapa pun.
Ia mengatakan perdagangan bebas dan adil berdasarkan aturan adalah jalan untuk menumbuhkan perekonomian dunia.
Para delegasi juga membahas nilai tukar valuta asing. Langkah provokatif Presiden AS Donald Trump dinilai memicu keprihatinan perang dagang.
Trump mengklaim pada Jumat (20/07/2018) di Twitter bahwa China dan Uni Eropa memanipulasi mata uang mereka.
Tetapi hal itu dibantah delegasi China di arena G20. Dan dikabarkan bahwa para delegasi negara itu akan mengeluarkan pernyataan di akhir pertemuan. (oca)