JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi masih menjadi tuan rumah pertemuan menteri energi kelompok negara atau G20.
“Pertemuan ini tetap akan digelar secara virtual (virus corona atau Covid-19), seperti yang dilakukan G20 pada pekan lalu,” kata sebuah pernyatan dilansir dari laman arabnews, Sabtu (11/4/2020).
Pembicaraan lanjutan G20 ini yang diselenggarakan oleh Arab Saudi, diperkirakan akan menyegel kesepakatan lebih luas dengan negara-negara non-OPEC, kata Kementerian Energi Saudi melalui akun Twitter-nya.
Sebelumnya Raja Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat memotong volume produksi minyak mereka untuk menstabilkan harga di pasaran yang belakangan ini merosot. Bahkan Raja juga menelpon Presiden AS Donald Trump.
Menteri Energi Saudi mengatakan pada konferensi kelompok G20 dari ekonomi terbesar di dunia pada hari Jumat memastikan pasokan energi yang terjangkau adalah kunci untuk memfasilitasi pemulihan ekonomi global.
“Memiliki pasokan energi yang terjangkau, andal, dapat diakses dianggap sebagai keharusan untuk memungkinkan layanan dasar, termasuk perawatan kesehatan, dan membantu upaya kami dalam membantu pemulihan ekonomi,” kata Pangeran Abdulaziz bin Salman dalam pidato pembukaan konferensi video energi G20. Arab Saudi saat ini adalah ketua G20.
Negara-negara minyak utama dunia mendorong untuk menyelesaikan kesepakatan pemotongan minyak pada pembicaraan Jumat untuk mengangkat harga yang dibanting oleh krisis coronavirus dengan Rusia dan Arab Saudi membuat langkah terbesar dan AS menunjukkan kemauan yang tidak biasa untuk membantu.
“Sejumlah langkah pengurangan produksi, yang ditujukan untuk stabilisasi pasar, telah disetujui dalam format OPEC + … Peran G20 terlihat dalam dukungan komprehensif dari upaya-upaya ini,” kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pada konferensi online. (caca)