JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Siapa yang tak kenal CEO Facebook, Mark Zuckerberg? Pria muda bernak satu ini adalah big bos muda terkaya di dunia. Dia tak tergoyahkan skandal membelit perusahaannya diduga terlibat dalam pemenangan Donald Trump pada Pilpres AS tahun 2016.
Dilansir dari laman bbc, ada pertanyaan harus dijawab perusahaan global bernilai miliaran dolar, apakah itu tentang ambisi politiknya atau perlakuannya terhadap pekerja pabrik.
‘Anti-media’
Facebook dan skandal data Cambridge Analytica mungkin telah menyinari apa yang terjadi di balik jendela-jendela kampus berkilau itu, tetapi terlepas dari pernyataan publik mereka, Greene percaya bahwa raksasa teknologi terus menghindar dari transparansi.
‘Dalam banyak hal, sikap mereka terhadap media sangat mirip dengan [Presiden Trump]’, katanya.
‘Ada banyak kontroversi di AS pada minggu terakhir tentang sikap anti-media Trump. Tapi teknologi sangat besar jauh lebih anti-media dan menyajikan lebih banyak ancaman eksistensial, apakah Peter Thiel menutup publikasi media yang ia ambil masalah dengan, pada dasarnya Google dan Facebook menjadi media, menggantikan media’.
Charlotte Jee, editor situs berita Tech World, setuju. ‘Perusahaan teknologi ingin memberikan akses kepada siapa yang mereka inginkan dan siapa yang akan ramah’, katanya. Mereka harus dimintai pertanggungjawaban tetapi mereka pasti mencoba untuk menghindarinya’, jelasnya. (mulia)