JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Kinerja eksport Sarang Burung Walet Indonesia yang biasanya terus meningkat dari tahun ke tahun (yoy) tampaknya tergerus cukup signifikan disebabkan serangan Virus Corona yang melanda dunia termasuk Indonesia.
“Khususnya lima tahun terakhir yakni sejak tahun 2015-2019 trennya terus naik. Ini bisa menjadi diversifikasi ekport kita selain daripada komoditi hasil pertanian lainnya seperti Kopi, CPO, begitu,” ujar Ali Djajuli, pengamat pasar sarang burung itu mengisahkan kepada citraindonesia.com, di Jakarta Senin malam (3/8/2020).
Namun kanjutnya, ada kehawatiran besar bahwa tren bagus tersebut akan terhenti sejenak karena dampak dari pandemi virus corona Cavid-19. Namun ia juga yakin, trennya bisa rebound lagi jika wabah mematikan itu reda seperti semula.
- Ini Daftar Perusahaan dan Eksportir Sarang Burung Walet Indonesia
- HUT ke-47 dan Munas 1 PDIP Angkat Isu Sarang Burung Walet
- Mendag: Tindak Penyelundupan Sarang Burung Walet
“Tapi ada kemungkinan tren tadi akan menurun cukup signifikan sejak pandemi Covid-19. Kan orang gak bisa kerja, petani atau pembudidaya juga begitu. Jadi ini harus dimaklumi. Tetapi kemungkinan bangkit lagi jika Corona ini hilang dari tatanan kehidupan kita di Indonesia, pun di negera importirnya di belahan dunia,” sambungnya.
Dari data yang ia tunjukkan memang hingga melewati semester pertama 2020, total ekspor Sarang Burung Walet itu tercatat Rp448.489,87 miliar saja.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo sangat bahagia melihat kenaikan momentum peningkatan tren kinerja ekspor Indonesia pada Juni 2020 jika dibandingkan bulan Mei sehingga. Ia meminta supaya momentum ini jangan dilewatkan.
”Koperasi juga sama, saya ingin indikator-indikator yang tadi saya sampaikan itu diikuti gerakkan koperasi secepat-cepatnya juga memberikan dorongan pinjaman kepada pelaku-pelaku usaha, utamanya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” tutur Presiden dalam acara Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (23/7/2020), di Istana Negara, Jakarta.
Terlebih pada Juni 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus sekitar US$ 2 miliar sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) dikutif Kamis (15/7/2020). Di mana nilai ekspornya sebesar US$12,03 miliar atau meningkat 15,09 persen. Sedangkan nilai impornya US$10,76 miliar atau naik 27,56 persen dibandingkan Mei 2020, namun dibandingkan Juni 2019 turun 6,36 persen.
Berikut ini data volume ekspor sarang burung walet tersebut ;

Nilai rupiahnya sbb ;

(caca)