JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- DPR Amerika Serikat (AS) mengungkap kegagalan Pemerintahan Presiden Donald Trump-Mike Pence menanggulangi penyakin pandemi Virus Corona atau Covid-19 sehingga membuat negara Paman Sam nenjadi dengan dengan peringkat satu dunia korban wabah menular dan paling mematikan itu.
Sekedar informasi, berdasarkan data Johns Hopkins University AS, dari total terkonfirmasi positif Corona di dunia sebanyak 38,066,297 kasus, bahwa sebanyak 7,856,605 kasus berada di US. Dan dari total kematian di seluruh dunia yang 1,085,411 itu, di AS sebanyak 215,887 meninggal dunia.
Terkait kegagalan Pemerintahan Presiden Donald Trump-Mike Pence tersebut. Belum lama ini, menurut kantor berita China, CRI, mengatakan seorang wakil rakyat dari Republikan yang membidangi Komisi Hubungan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul membacakan sebuah laporan investigasi, yang secara sewenang-wenang menyerang Tiongkok “menyembunyikan data terkait pandemi Ccovid-19”, dan gagal “membagikan informasi terkait sumber dan urutan genom virus corona jenis baru tepat pada waktunya”. Laporan Michael McCaul tersebut merupakan pertunjukan jelek lain lagi yang dimainkan pemerintah AS untuk mengelakkan diri dari tanggung jawabnya.
Perlawanan wabah virus corona di Tiongkok jauh sebelumnya sudah terbukti berhasil. Pada 23 Januari, ketika kota Wuhan melakukan lockdown atau penutupan jalur masuk dan keluar, di negara-negara lain kecuali Tiongkok hanya tercatat 9 kasus virus corona, atau tepatnya hanya satu kasus di AS.
Akan tetapi, kasus virus corona di AS sudah melampaui 8 juta dengan angka kematiannya sebanyak 220 ribu orang. Sebab apa yang mengakibatkan kegagalan AS menangani wabah virus corona? Pada hal AS adalah negara yang terkuat sekaligus negara yang memiliki sumber medis yang bermutu tertinggi di dunia.
Menurut media AS, sambung CRI, kasus infeksi paling awal di AS kemungkinan muncul pada Oktober tahun lalu. Namun mengapa AS gagal mendeteksi dan melaporkan kasus tersebut tepat pada waktunya? Mengapa para politikus Gedung Putih berseribu satu akal menekan para ahli kesehatan seperti Anthony Fauci, Helen Chu dan Rick Bright? Rahasia seperti apa yang hendak ditutupinya?
Menurut pemberitaan The Washington Post, upaya penanggulangan pandemi COVID-19 di AS merupakan “kecelakaan dan kesalahan” akibat egoisme politik dan pertarungan antar partai politik. Para politikus, baik di Gedung Putih maupun di luarnya sudah melupakan apa itu kemanusiaan dan semangat ilmu pengetahuan.
Baru-baru ini Tiongkok mengumumkan resmi bergabung dalam program COVAX, yang ditolak oleh AS. Ahli penyakit menular Universitas Harvard, Michael Mina mengkritik keputusan AS untuk menolak bergabung dalam COVAX, dan menyebut AS sudah mengisolasi dirinya sendiri. Masyarakat internasional mustahil dikelabui AS untuk selama-lamanya.
Seperti diketahui, dua negara raksasa ini yakni AS-China tengah perang dagang sejak tahun 2019 dan hingga kini belum tuntas. (mulia)